Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berkomitmen untuk terus melakukan ekspansi bisnis. Tahun ini, perusahaan menyiapkan anggaran belanja modal (capex) Rp 1,57 triliun untuk mengembangkam bisnisnya baik di sektor kawasan industri, infrastruktur maupun residential.
Corporate Secretary Jababeka, Muljadi Suganda mengatakan, sebagian besar capex akan dialokasikan untuk akuisisi lahan industri atau sekitar Rp 600 miliar. Lalu Rp 400 miliar untuk pengembangan infrastuktur kawasan industri Kendal, Rp 400 miliar untuk konstruksi proyek properti di Cikarang dan Rp 170 miliar untuk maintinance.
"Jadi 60% memang kita alokasikan untuk kawasan industri." kata Muljadi di Jakarta, Rabu (31/5).
Untuk akuisisi lahan , sekitar 50% dari dana yang dianggarkan akan dimanfaatkan untuk pembebasan lahan di Kendal dan separuhnya lagi untuk pembebasan lahan di Cikarang.
Sebagian besar dari anggaran capex masih akan diandalkan dari kas internal perusahaan. Muljadi bilang, hanya sebagian dari kebutuhan capex konstruksi yang akan dicari dari pendanaan eksternal yakni sekitar 20%.
Dengan ekspansi yang terus dilakukan, Jababeka optimistis kinerja mereka akan terus tumbuh terutama dengan kondisi ekonomi yang mulai membaik. Tahun ini, KIJA memargetkan pendaptan tumbuh 15% -20% dari tahun lalu.
"Sedangkan laba bersih tidak kita targetkan karena susah memperkirakan. Karena kita punya utang dollar sehingga pengaruh nilai tukar ke botom line kita sangat signifikan, " kata Muljadi.
Sedangkan dari sisi marketing sales ditargetkan bisa mencapai Rp 2 triliun tahun ini. Sekitar Rp 1,4 triliun disumbang dari Cikarang, baik dari kawasan industri maupun residential. "Sementara dari Kawasan Industri Kendal kita harapkan dapat meraih marketing sales Rp 500 miliar dan Tanjung Lesung sebesar Rp 100 miliar," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News