Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan produksi BBM dan LPG aman jelang idul fitri. Operasional kilang yang dikelola oleh KPI dipastikan tetap akan berjalan maksimal agar dapat mencapai target produksi sesuai dengan angka yang sudah ditetapkan.
Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, pada masa Ramadan & Idulfitri (RAFI) tahun ini, KPI juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) RAFI 2024 mulai dari kantor pusat hingga unit operasi kilang yang bertugas mulai 25 Maret hingga 21 April 2024.
"KPI telah membentuk Satgas RAFI 2024 yang dibentuk mulai dari tingkatan holding, sub holding hingga ke kilang-kilang," kata Taufik dalam keterangan resminya, Selasa (26/3).
Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional Raih Peringkat Final Corporate Credit Rating BBB
Taufik menjelaskan bahwa proses perencanaan produksi kilang dilakukan setiap bulannya dengan melakukan perencanaan produksi hingga 3 bulan ke depan. Perencanaan produksi untuk periode RAFI tahun ini telah dilakukan sejak bulan Januari lalu dengan mempertimbangkan kapasitas produksi kilang, proyeksi dan tren kebutuhan masyarakat. Perencanaan yang disebut dengan optimasi hilir tersebut juga melibatkan Pertamina Group.
Ia menegaskan, tugas KPI adalah memastikan bahwa kilang dapat beroperasi dan memproduksi produk BBM dan Non BBM sesuai dengan yang telah direncanakan. KPI memiliki 6 kilang dan setiap kilang membentuk satgas yang bertugas untuk mengawal produksi sesuai dengan yang direncanakan untuk masing-masing kilang.
Baca Juga: RDMP Balikpapan Jadi Salah Satu Proyek Besar Kilang Pertamina Internasional
Selain kilang Balikpapan yang sedang dilakukan perawatan rutin atau Turn Around Revamp, unit pada kilang-kilang lainnya tetap beroperasi. Di kilang Balikpapan sendiri juga masih terdapat 1 unit CDU (Crude Distillation Unit-red) yang tetap beroperasi dengan produksi 60 ribu barrel per hari.
Untuk menghadapi RAFI, kata Taufik, KPI memastikan kilang tetap beroperasi optimal dengan melakukan berbagai persiapan. Persiapan ini dimulai dari memastikan ketersediaan bahan baku minyak mentah, sumber daya manusia yang akan tetap mengoperasikan kilang, material-material fast moving, koordinasi dengan sub holding commercial & trading dan pemangku kepentingan lainnya, serta memastikan produk BBM & Non BBM yang dihasilkan dari kilang dapat diterima di titik serah.
"Ketahanan stok bahan baku minyak mentah kita mencapai 25 hari. Dari catatan kami, pada kumulatif sampai Maret produksi gasoil tercapai sesuai rencana, sementara produksi avtur tercapai 7% di atas target, bahkan produksi gasoline bisa tercapai 8% di atas target," terang Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News