Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyebutkan kebutuhan masyarakat akan BBM (Bahan Bakar Minyak) terus meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan akan BBM ini menjadi salah satu tantangan yang dijawab oleh Pertamina melalui program pengembangan kilang.
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan, KPI saat ini sedang melaksanakan salah satu proyek terbesar yang ada di Indonesia, yaitu proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan. Adapun proyek ini secara keseluruhan akan rampung pada tahun 2025.
"Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek terbesar yang dikelola Pertamina saat ini dan akan menjadi salah satu legacy Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional," kata Hermansyah dalam siaran persnya yang diterima Kontan, Selasa (19/3).
Baca Juga: Kilang Pertamina Balikpapan Siap Kerek Kapasitas Produksi Jadi 360.000 Barel Per Hari
Kilang Balikpapan sendiri saat ini mengoperasikan 2 instalasi Crude Distillation Unit (CDU) dengan kapasitas total 260 ribu barrel per hari. Peningkatan kapasitas produksi di Kilang Balikpapan sendiri dilakukan terakhir kali di Unit Kilang Balikpapan I pada tahun 1995 dan beroperasi tahun 1997.
Melalui proyek RDMP Balikpapan, nantinya kilang Balikpapan akan dapat mengolah minyak mentah dengan kapasitas 360 ribu barrel per hari.
Proyek RDMP Balikpapan secara keseluruhan melibatkan 5.203 peralatan. Berat keseluruhan peralatan tersebut mencapai 110 ribu ton atau setara dengan 4,5 kali berat patung Liberty di New York, Amerika Serikat.
"Selain menjadi salah satu pekerjaan terkompleks karena berada di operasi kilang eksisting, perusahaan harus memastikan kedua kegiatan baik operasional maupun proyek dalam berlangsung bersamaan. Aspek HSSE menjadi salah satu hal yang sangat penting," kata Hermansyah.
Proyek RDMP Balikpapan juga telah mencatatkan pencapaian dengan terpasangnya peralatan Residual Fluid Catlytic Cracking (RFCC) terbesar di Kilang Balikpapan. Peralatan ini menjadi peralatan terberat di atas 1.000 ton.
Baca Juga: Pertamina International Shipping (PIS) Catatkan Laba Bersih US$ 330 Juta di 2023
Propane/propylene Splitter menjadi peralatan yang tertinggi dengan ketinggian mencapai 110 meter. Ketinggian ini setara dengan bangunan gedung 30 lantai. Proyek RDMP Balikpapan juga mencatatkan pemasangan kabel elektrikal diatas 5 ribu kilometer atau setara kurang lebih dengan jarak Jakarta - Seoul.
Didukung oleh 22.983 pekerja, RDMP menjadikan aktivitas sosial di luar kilang terlihat lebih aktif seperti geliat sektor penginapan dan kebutuhan penyediaan makanan serta kebutuhan lainnya bagi para pekerja RDMP, termasuk pemberdayaan vendor lokal.
"Kontribusi lainnya, dari sektor ketenagakerjaan yang mengutamakan pekerja lokal sesuai kebutuhan dan kemampuan yang tersedia," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News