Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang bisnis di sektor kosmetik tidak disia-siakan PT Kimia Farma Tbk (Persero). Emiten berkode KAEF ini terus mengupayakan pengembangan produk baru di segmen tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan industri kosmetik lokal dapat bertumbuh 9% di tahun ini. Manajemen KAEF sendiri tak mematok target khusus untuk lini bisnis ini, meski segmen tersebut berpeluang tumbuh di atas rata-rata pasar.
"Memang untuk sektor kosmetika potensinya masih sangat besar untuk tahun-tahun ke depan," ujar Ganti Winarno, Sekretaris Perusahaan KAEF kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).
Mengulik laporan keuangan perusahaan plat merah itu, di kuartal-I 2019 segmen penjualan produksi entitas untuk obat over the counter (otc) dan kosmetik tercatat senilai Rp 116,11 miliar.
Meski porsinya hanya 6,3% dari total revenue perseroan saat itu yang mencapai Rp 1,18 triliun, namun pertumbuhan penjualan ini mencatatkan nilai hingga 75% dimana perolehan di periode yang sama tahun lalu hanya Rp 66,37 miliar.
Ganti bilang, perseroan berusaha memaksimalkan pengembangan produk-produk kosmetik tersebut. Salah satunya dengan menambah varian-varian produk agar portofolio yang dimiliki KAEF semakin lengkap.
"Kami akan lakukan pengembangan kosmetik dekoratif untuk melengkapi varian kosmetika KF saat ini," sebut Ganti. Sayangnya ia enggan merinci lebih detil berapa banyak Stock Keeping Unit (SKU) yang bakal ditelurkan pemilik brand kosmetik dan personal care Marcks dan Venus ini.
Adapun sepanjang tiga bulan pertama 2019, revenue KAEF mampu tumbuh 21,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan beban pokok penjualan juga turut naik 21,2% year on year (yoy) menjadi Rp 1,18 triliun di kuartal I-2019.
Alhasil laba kotor yang didapat ialah Rp 625 miliar, masih tumbuh 21,1% dibandingkan kuartal pertama tahun kemarin Rp 516 miliar. Namun pos beban administrasi dan keuangan mengalami pembengkakan cukup besar.
Sehingga menggerus laba bersih KAEF dari Rp 30,9 miliar di kuartal pertama 2018 menjadi Rp 16,7 miliar di kuartal pertama 2019. Ganti menyebutkan manajemen tetap optimis mampu meraih pertumbuhan bisnis 10%-15% di tahun ini.
Bermodalkan capital expenditure (capex) perseroan tahun ini yang mencapai Rp 4,2 triliun, KAEF siap melancarkan berbagai pengembangan usaha. Rincian dari nilai capex tersebut ialah sebanyak Rp 2,5 triliun untuk mendanai bisnis organik dan Rp 1,7 triliun untuk bisnis anorganik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News