kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) memproduksi serta memasok obat Covid-19


Senin, 05 Oktober 2020 / 09:51 WIB
Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) memproduksi serta memasok obat Covid-19
ILUSTRASI. Obat corona. REUTERS/Thomas Peter


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua anggota holding BUMN Farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) sudah mampu produksi dan memasarkan produk Covid-19 untuk membantu pemerintah dalam mempercepat penanggulangan pandemi Corona di Indonesia. 

Kimia Farma memproduksi obat Favipiravir. Adapun KAEF bersama dengan anak usahanya, PT Phapros Tbk (PEHA) juga telah berhasil memproduksi beberapa obat penanganan Covid-19 antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon. 

Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo mengatakan untuk jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma dan merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh Badan Usaha Milik Negera (BUMN). 

"Favipiravir hasil produksi dari Kimia Farma telah mendapatkan Nomor Ijin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi Pemerintah," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (5/10). 

Anggota holding BUMN farmasi lainnya, Indofarma sudah memproduksi Oseltamivir 75gr Caps dan sudah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) senilai 40.06% ini. Oseltamivir  telah diproduksi sendiri oleh INAF dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta kapsul per-bulan. 

Baca Juga: Serentak disiplin jalankan 3M: Kunci menekan penyebaran dan penularan virus corona

Selain itu, dalam waktu dekat INAF akan memasarkan Remdesivir dengan nama dagang Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg, yang merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America. 

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto memaparkan Desrem™ Remdesivir Inj 100mg telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020.

"Kami akan mulai pasarkan pekan depan. Obat ini digunakan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk ketersediaan stock untuk bulan ini, sudah ada sebanyak +/- 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat," jelasnya. 

Selain obat – obatan, Indofarma juga telah memproduksi alat kesehatan seperti Medical Face Mask 3Play (Inamask), Hand Sanitizer (Clind), Rapid Test (Smart Diagnostic Covid19) hingga Mobile Diagnostic Real Time PCR, Produk Isolation Transport hingga Virus Transport Media (VTM).

Selanjutnya: Obat Covid-19 Kalbe Farma turun harga, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×