kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.439   -134,00   -0,82%
  • IDX 7.040   -69,24   -0,97%
  • KOMPAS100 1.030   -13,56   -1,30%
  • LQ45 812   -11,23   -1,36%
  • ISSI 210   -2,01   -0,95%
  • IDX30 421   -5,82   -1,36%
  • IDXHIDIV20 505   -7,53   -1,47%
  • IDX80 117   -1,70   -1,43%
  • IDXV30 121   -1,24   -1,01%
  • IDXQ30 138   -2,08   -1,48%

Kinerja Ancol pada 2015 ditopang wahana baru


Senin, 14 Maret 2016 / 11:21 WIB
Kinerja Ancol pada 2015 ditopang wahana baru


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Lesunya kondisi perekonomian di tahun kemarin rupanya tak berpengaruh bagi bisnis rekreasi. Terbukti dari pencapaian kinerja PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sepanjang tahun 2015. 

Perusahaan yang 72% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah DKI Jakarta itu malah berhasil meningkatkan perolehan laba bersih hingga 22,99%.

Berdasarkan laporan manajemen Ancol dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih Ancol tumbuh dari Rp 236,5 miliar di 2014 menjadi Rp 290,86 miliar di 2015. 

Sementara perolehan pendapatan perusahaan hanya meningkat tipis sekitar 2,73% dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,13 triliun.

Pencapaian kinerja emiten dengan kode saham PJAA di BEI ini sesuai dengan prediksi Pefindo Research and Consulting. Pefindo menilai, sejak Jaya Ancol mengoperasikan kembali wahana Sea World 17 Juli 2015, terjadi peningkatan pendapatan. 

Dengan mengoperasikan sendiri, PJAA mengantongi pendapatan lebih gede dari tiket sekitar 5% dan pendapatan dari makanan sekitar 6%.

Selain membuka kembali Sea World, pada penghujung 2015 Jaya Ancol juga meluncurkan dua wahana baru, yaitu Dufan Glow dan Dragon Slide. Dufan Glow merupakan pertunjukan tarian dengan kombinasi elektrik. 

Sedangkan Dragon Slide menawarkan seluncuran air sepanjang 142 meter dengan ketinggian 14,8 meter. "Kami sengaja mengeluarkannya pas akhir tahun," papar Rika Lestari, Corporate Communication Manager Ancol. 

Industri rekreasi di Ibukota tumbuh karena tidak banyaknya tempat wisata padahal jumlah penduduknya banyak. Per Juni 2015 populasi di Jakarta 10,19 juta jiwa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×