Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Uni Eropa untuk memberlakukan kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II yang mengeluarkan minyak sawit dari daftar energi terbarukan akan berdampak pada ekspor sawit Indonesia ke benua biru tersebut. Meski demikian, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menilai RED II tersebut tidak berdampak pada kinerja perusahaan.
Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santoso mengatakan, meskipun Uni Eropa merupakan pasar yang menjanjikan, kondisi ini tidak terlalu mempengaruhi kinerja perusahaan karena AALI lebih banyak menjual produknya ke pasar domestik. "Kami menjual sesuai dengan harga terbaik setiap hari,"ujar Santoso, Senin (15/4).
Wakil Presiden Direktur AALI Joko Supriyono menambahkan, jumlah ekspor anggota indeks Kompas100 ini hanya sebesar 40,6%. Sementara itu pasar domestik sebesar 59,4%. Dari persentase ekspor tersebut pasar Uni Eropa berkontribusi 4,5 juta ton hingga 5 juta ton di tahun 2018.
Sedangkan pasar-pasar emerging di luar Eropa justru berkontribusi cukup besar, yakni sebesar 6 juta ton hampir 7 juta ton.
Joko melanjutkan, perusahaan mendukung penuh langkah yang diambil pemerintah dalam rangka mengadvokasi regulasi yang sedang berkembang. Ia mengaku, meski pasar Eropa tidak berdampak secara langsung terhadap perusahaan, Eropa memegang peranan penting dari sisi dampak nantinya.
Eropa selalu menjadi rujukan dalam setiap kebijakan di berbagai negara. Jika RED II benar akan diterapkan, hal ini akan menjadi penguat bagi negara-negara lain bahwa sawit Indonesia tidak bagus.
"Belum lagi seperti investasi negara-negara Eropa di Indonesia yang cukup besar. Ada hal-hal yang cukup rumit di mana kita harus perjuangkan dengan segala cara," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News