Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kontraktor jasa pertambangan batubara yang dijalani PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara menunjukkan kinerja positif hampir sepanjang tahun lalu.
UNTR belum merilis laporan kinerja operasional hingga bulan Desember 2019. Jika melihat hasil di bulan November 2019, volume overburden removal (OB) UNTR mencapai 916,3 juta bank cubic meter (bcm).
Jumlah ini naik 2,62% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 892,9 juta bcm.
Baca Juga: Bisnis Alat Berat Terbebani Kelesuan Pasar Batubara
Setali tiga uang, pengambilan batubara atau coal getting UNTR tumbuh 5,88% (yoy) dari 113,8 juta ton per November 2018 menjadi 120,5 juta ton per November 2019.
Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis capaian tersebut diperoleh lantaran tidak ada masalah berarti di area operasional pertambangan Pamapersada Nusantara. Ditambah lagi, kondisi cuaca cukup mendukung proses kegiatan operasional perusahaan.
“Peningkatan kinerja pertambangan batubara sejalan dengan target yang diminta klien PAMA,” kata dia, Jumat (7/2).
Catatan Kontan, tahun lalu UNTR menargetkan volume OB sekitar 950 juta bcm—980 juta bcm. Sedangkan target coal getting perusahaan mencapai kisaran 125 juta—127 juta ton.
Meski tidak dijelaskan secara rinci, Sara menyebut, pada tahun ini UNTR menargetkan jumlah coal getting yang tidak jauh berbeda dengan target di tahun sebelumnya. Namun, untuk volume OB, perusahaan kemungkinan akan sedikit menurunkan target. Hal ini seiring pelemahan harga batubara yang belakangan terjadi.
Baca Juga: United Tractors Menahan Ekspansi, Begini Rekomendasi Analis untuk Saham UNTR
Sementara itu, UNTR akan menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal kurang-lebih sebesar US$ 450 juta pada tahun ini. Sekitar 80% atau setara US$ 360 juta dari capex tersebut akan dialokasikan untuk bisnis kontraktor pertambangan batubara.
“Sebagian besar capex kontraktor pertambangan digunakan untuk penggantian alat berat yang sudah usang,” terang Sara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News