Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I 2019, PT PP Properti Tbk (PPRO, anggota indeks Kompas100) mengaku baru mengantongi pendapatan sekitar 40% dari target Rp 2,3 triliun yang dipasang pada tahun ini.
Hampir senada, realisasi marketing sales masih berada di kisaran 30% atau sebesar Rp 820 miliar dari target senilai Rp 4,17 triliun sepanjang 2019.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) keberatan dibebankan 10% laba untuk pengelolaan air
"Semester I memang agak susah karena pemilihan presiden dan Lebaran membuat beberapa pihak menahan penjualan. Dampaknya sangat berpengaruh," ujar Direktur Keuangan PPRO, Indaryanto kepada Kontan.co.id, Kamis (25/7).
Dirinya berkata, pada semester II pihaknya akan fokus melanjutkan pembangunan beberapa proyek seperti tiga apartemen di Cibubur, Surabaya, dan Kertajati yang diestimasi bernilai total Rp 1,2 triliun.
Selain itu, pembangunan kawasan residensial di Semarang, Amarta View, seluas 14 hektar, yang diklaim menyumbang pendapatan lebih dari 80% pada kuartal I 2019.
Baca Juga: PT Timah (TINS) bidik produksi timah 70.000 ton tahun ini
Tak hanya itu, PPRO turut menggeber pembangunan dua hotel di Mandalika dan Lombok guna menyambut gelaran MotoGP 2021 mendatang.
Sementara serapan capex sejauh ini juga masih berada di kisaran 30%-35% dari nilai Rp 1,2 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk mengembangkan proyek pada landbank yang sudah disiapkan seluas 300 hektar.
PPRO juga menggunakan capex untuk membayar lahan carry over guna melanjutkan pembangunan proyek dan investasi di anak perusahaan.
Baca Juga: Industri kesehatan makin menarik, Mitra Keluarga (MIKA) gesit akuisisi rumahsakit
PPRO mengalami penurunan kinerja laba bersih 45% sebesar Rp 42,1 miliar dari angka Rp 95,3 miliar pada kuartal I 2019. Kinerja pendapatan ikut merosot dari Rp 642,2 miliar ke Rp 428,8 miliar.
Selain itu, PPRO menargetkan kenaikan pendapatan 17%, laba bersih 18% dan marketing sales 20% pada tahun ini.
"Tantangan selanjutnya mungkin keberadaan pilkada pada 2020. Namun, yang terpenting adalah optimal melanjutkan proyek di sisa semester 2019," pungkas Indaryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News