Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mengkalim kinerja perseroan pada paruh pertama 2023 masih on track dengan target bisnis yang diincar di tahun ini.
Direktur Utama CLEO Melisa Patricia Tanoko menyatakan bahwa industri air minum di Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya. Begitu juga dengan prospek di tahun 2023 seiring dengan mobilitas dan aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal.
“Ini otomatis akan membuat permintaan air minum termasuk produk-produk CLEO meningkat,” ujar Melisa kepada Kontan.co.id, Rabu (19/7).
CLEO belum merilis secara resmi laporan keuangan semester I-2023. Namun, kinerja perseroan pada kuartal pertama memang sudah terlihat bertumbuh positif.
Baca Juga: Cleo Gelar Festival Kuliner Terbesar di Bandung Berhadiah Ratusan Juta Rupiah
Dari sisi penjualan, perseroan berhasil mencetak angka sebesar Rp 350,5 miliar pada kuartal I 2023. Jumlah ini tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 307,7 miliar.
Laba bersih CLEO tercatat meningkat 32% menjadi Rp 60,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 45,7 miliar.
Sampai tutup tahun nanti, pihaknya memiliki ambisi untuk dapat mencapai pertumbuhan dua digit, baik dari sisi penjualan maupun laba bersih.
“Kinerja CLEO di 1H23 masih sejalan dengan target Perseroan untuk mencapai pertumbuhan dua digit di tahun 2023, untuk detail angkanya dapat dilihat ketika Laporan Keuangan Perseroan rilis sekitar akhir bulan Juli,” tambahnya.
Sebagai upaya untuk mencapai target bisnis tersebut, CLEO sendiri sudah menyiapkan sejumlah strategi. Termasuk dengan terus melakukan ekspansi setiap tahunnya.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Catatkan Laba Bersih Rp 60,6 Miliar pada Kuartal I-2023
Salah satu agenda ekspansi yang terus dilakukan adalah menambah jaringan distribusi serta perluasan pabrik demi mengambil peluang pertumbuhan yang masih tinggi untuk bisnis AMDK ini.
CLEO sendiri juga mencadangkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 300 miliar tahun ini. Hingga per kuartal I-2023 realisasinya yang sudah diserap sebesar Rp 114 miliar.
Capex tahun ini digunakan untuk penambahan jaringan pabrik baru, pembelian mesin baru, dan pengembangan fasilitas produksi pabrik yang sudah ada,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News