kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja ekspor batubara turun, begini penjelasan Indika Energy (INDY)


Kamis, 28 November 2019 / 18:38 WIB
Kinerja ekspor batubara turun, begini penjelasan Indika Energy (INDY)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kinerja keuangan PT Indika Energy Tbk (INDY, anggota indeks Kompas100 ini) kurang memuaskan hingga kuartal tiga lalu. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya pendapatan ekspor batubara kepada pelanggan perusahaan di luar negeri.

Mengintip laporan keuangan, pendapatan ekspor INDY turun 18,11% (yoy) menjadi US$ 1,04 miliar di kuartal tiga lalu. Kondisi ini cukup mengakibatkan pendapatan INDY secara keseluruhan melorot 5,04% (yoy) menjadi US$ 2,07 miliar.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) telah produksi batubara 30 juta ton hingga Oktober 2019 

Leonardus Herwindo, Head of Corporate Communications INDY mengatakan, kontribusi pendapatan ekspor mencapai 52%. Sehingga wajar apabila ekspor turun, maka akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Sepanjang tahun ini, INDY disebut Leonardus terus mendorong efektivitas operasional seluruh anak usaha. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa batubara merupakan industri yang punya siklus tersendiri. Harga batubara pun sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar.

"Secara umum, pelemahan harga batubara yang berkelanjutan di tahun inu memberi dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi kami, termasuk pendapatan ekspor INDY," ujar dia, hari ini (28/11).

Dia menambahkan, saat ini pasar ekspor batubara terbesar INDY masih didominasi oleh China yakni sebesar 37%. Kemudian Korea Selatan 9% dan India 7%.

Baca Juga: Harga lesu, emiten batubara puasa akuisisi tambang tahun ini 

INDY mengekspor batubara melalui anak usahanya Kideco Jaya Agung. Perusahaan menjual batubara sub-bituminous dengan kandungan sulfur rata-rata 0,1% dan kandungan abu rata-rata 2,1% sampai 4,9%.

Alih-alih menambah pasar ekspor baru, INDY memilih fokus pada efisiensi dan pengelolaan operasi pertambangan, termasuk peningkatan produktivitas dalam waktu dekat.

Terlepas dari itu, Leonardus memastikan porsi penjualan ekspor batubara INDY akan tetap besar. Sebagai gambaran, di tahun ini INDY memproyeksikan produksi batubara Kideco sebesar 34 juta ton. 

70% hasil produksi batubara tersebut akan diekspor ke luar negeri. Adapun 30% sisanya akan dijual ke pasar domestik. Ini sudah termasuk untuk pemenuhan kuota domestic market obligation (DMO) sebanyak 25%.

Baca Juga: Performa Banyak Perusahaan Tidak Sesuai Target, Ini Kinerja Emiten Indeks Kompas100 

Permintaan ekspor batubara di tahun 2020 mendatang juga dinilai akan tetap stabil kendati industri tersebut masih menantang. Ini mengingat harga batubara global masih diperkirakan akan bergerak fluktuaktif akibat berbagai faktor.

"Kami tetap melihat prospek dan fundamental industri batubara ke depan masih cukup baik," ungkap Leonardus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×