Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen produsen komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menyebut bahwa realisasi pertumbuhan ekspor perusahaan berada di kisaran 50% hingga kuartal ketiga tahun ini.
Untuk diketahui, di tahun ini BOLT membidik peningkatan ekspor lebih dari 60% dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2020.
Sebagai informasi, hingga akhir September lalu, Garuda Metalindo mencatatkan, penjualan ekspor senilai Rp 43,32 miliar. Angka ini melesat 54,03% dari sebelumnya Rp 28,12 miliar pada periode yang sama di tahun 2020.
Namun demikian, kontribusi ekspor BOLT sendiri masih tergolong rendah, hanya mencapai 5,17% dari total pendapatan BOLT di kuartal ketiga tahun ini yang sebesar Rp 837,81 miliar.
Baca Juga: Begini prospek bisnis Garuda Metalindo (BOLT) di sisa tahun ini
Direktur Garuda Metalindo, Anthony Wijaya menyatakan, rencana pengembangan ekspor di kuartal ketiga dan keempat ini sebenarnya mengalami hambatan, lantaran adanya kelangkaan chips di hampir seluruh sektor pelanggan perusahaan. Kondisi ini, berdampak terhadap kemungkinan adanya rencana penurunan produksi.
"Oleh sebab itu penjualan ekspor kami pun akan terhambat dikarenakan masalah ini," kata Anthony saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/11).
Meskipun begitu, BOLT tetap berupaya mengembangkan pasar ekspor mereka dengan beberapa strategi. Salah satu langkah yang diambil adalah terus menjalin hubungan baik dengan para pelanggan baru dan juga eksisting. untuk mendapatkan proyek-proyek pengembangan produk baru.
Anthony bilang, hingga saat ini BOLT belum berencana untuk memperluas jangkauan ekspor ke negara baru. Hal ini lantaran, pihaknya menilai pasar ekspor eksisting mereka saat ini masih memiliki banyak peluang untuk dikembangkan.
"Dengan adanya pandemi, kunjungan kami untuk keluar negeri masih terhambat. Namun kami tetap berusaha menjalin hubungan dengan media virtual," paparnya.
Dalam catatan Kontan.co.id, selain Jerman, saat ini BOLT telah memasok produk ke Malaysia, Thailand, Filipina, India, Kanada, Amerika Serikat, dan Brazil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News