kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Kinerja Ekspor Sawit Diprediksi Turun 4% Tahun ini, Begini Tanggapan Ekonom


Rabu, 17 Januari 2024 / 21:30 WIB
Kinerja Ekspor Sawit Diprediksi Turun 4% Tahun ini, Begini Tanggapan Ekonom
ILUSTRASI. GAPKI memprediksi kinerja ekspor CPO dan turunanya pada tahun ini akan turun lebih dari 4%. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi kinerja ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunanya pada tahun ini akan turun lebih dari 4%. 

Merespon hal ini, Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pernurunan kinerja ekspor berdampak akan pada kinerja neraca perdagangan pada tahun ini. 

"Walaupun ada surplus tapi surplusnya semu karena impor turun dan ekspornya turun," kata Bhima pada Kontan.co.id, Rabu (17/1). 

Baca Juga: Gapki Prediksi Kinerja Ekspor CPO Tahun Ini Turun 4%, Jadi Sekitar 29 Juta Ton

Selain itu, penurunan ini juga akan berpengaruh pada pendapatan negara dari crude palm oil (CPO) baik Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) maupun penerimaan pajak. 

Lebih dalam lagi, penurunan ekspor ini juga akan berdampak pada seluruh pelaku industri sawit dalam negeri mulai dari pekebun sawit hingga pelaku usaha besaranya. 

"Bahkan bisa berdampak pada serapan tenaga kerja yang menurun karena industri sawit di Indonesia sangat besar," jelas Bhima. 

Untuk itu, pemerintah perlu melakukan mitigasi serius akan penurunan ekspor ini. Salah satunya dengan menciptakan pasar baru. 

Baca Juga: Diprediksi Dapat Sentimen Positif, Begini Rekomendasi Saham Emiten CPO dari Analis

Beberapa pasar yang menurutnya masih potensial untuk di jajaki adalah India, Pakistan dan Negara ASEAN lainya. 

Sebelumnya, Ketua Umum Gapki Eddy Martono menilai penurunan ekspor sawit ini terjadi karena ada stagnansi produksi kelapa sawit Indonesia ditengah permintaan domestik yang kian meningkat. 

Tahun ini, Eddy memperkirakan peningkatan produksi industri sawit dalam negeri tidak akan sampai 5%. 

"Jika mandatori B35 diperpanjang maka kebutuhan domestik Indonesia bisa mencapai 25 juta ton. Dengan demikian, Maka ekspor kelapa sawit di tahun 2024 akan berkurang 4,13% atau hanya sekitar 29 juta ton," jelas Eddy dalam keteranganya, Selasa (16/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×