kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Ekspor Triwulan II, Mendag Zulhas: Ekonomi RI Naik 5,44 %, Terbaik di Dunia


Senin, 08 Agustus 2022 / 14:02 WIB
Kinerja Ekspor Triwulan II, Mendag Zulhas: Ekonomi RI Naik 5,44 %, Terbaik di Dunia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, kinerja ekspor Indonesia pada triwulan II tumbuh sangat baik yaitu sebesar 19,74 %. Pertumbuhan ini menopang ekonomi pada triwulan II sehingga mampu tumbuh positif sebesar 5,44 % year on year (YoY).

“Kinerja ekspor Indonesia pada triwulan II tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 19,74 %. Kinerja ekspor ini menjadi akselerator penopang ekonomi Indonesia pada triwulan II yang tumbuh positif 5,44 % YoY. Ini merupakan momentum yang perlu kita jaga di tengah kondisi pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat di berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi indonesia terbaik di dunia," tegas Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan resminya, Senin, (8/8).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2022 ini, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,01 % (YoY).

Baca Juga: Kemenkeu Optimistis Ekonomi Kuartal III akan Jauh Lebih Tinggi

"Pertumbuhan ekonomi ini bahkan berhasil melampaui beberapa negara mitra dagang seperti Singapura dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8 %, Korea Selatan (2,9 %), Amerika Serikat (1,6 %), dan RRT (0,4 %) pada triwulan II 2022,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Dari kinerja ekspor Indonesia di triwulan II 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi dengan kontribusi mencapai 24,68 % dari produk domestik bruto (PDB).

"Penguatan ekspor yang tinggi tersebut salah satunya didorong kenaikan harga komoditas dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan disrupsi pasokan global serta kenaikan permintaan negara mitra pascapandemi,” imbuhnya

Pada triwulan II, ekspor migas Indonesia mencapai US$ 4,46 miliar, atau tumbuh 35,17 % dibandingkan kuartal I 2022. Sedangkan ekspor nonmigas Indonesia tercatat US$ 70,46 miliar, atau tumbuh 12,12 % dibandingkan kuartal I 2022.

Produk ekspor yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 antara lain bahan bakar mineral (HS 27) seperti batubara, besi dan baja (HS 72) yang merupakan produk turunan nikel, bijih logam (HS 26), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta berbagai produk kimia (HS 38).

Ekspor batubara (HS 27) triwulan II tercatat meningkat pesat dari US$ 8,87 miliar pada triwulan I menjadi US$ 15,24 miliar di triwulan II 2022, atau tumbuh 71,83 % quarter to quarter (q-to-q).

Baca Juga: Sektor Transportasi Tumbuh 21,27%, Menhub Minta Jaga Momentum Pertumbuhan Positif

Selain komoditas utama, beberapa produk ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat positif seperti pupuk (HS 31), kapal/perahu (HS 89), serta produk nikel dan barang daripadanya (HS 75).

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, kinerja ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia pada triwulan II juga tercatat positif. Ekspor ke RRT yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia tercatat sebesar US$ 15,18 miliar.

Nilai ekspor ke RRT ini berkontribusi sebesar 21,54 % dari ekspor Indonesia pada triwulan II. Selain itu, pada periode yang sama, ekspor ke India juga tumbuh pesat yaitu sebesar US$ 6,89 miliar, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar US$ 4,53 miliar.

Dari sisi impor, data statistik menunjukkan pada triwulan II impor Indonesia tercatat tumbuh positif sebesar 4,5 % dibandingkan triwulan I. Pertumbuhan impor ini sebagian besar berasal dari peningkatan nilai impor migas. Impor migas tercatat mencapai US$ 10,84 miliar pada triwulan II ini, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar US$ 8,62 miliar.

“Dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan II mencatat surplus yang cukup lebar mencapai US$ 15,55 miliar. Nilai ini melampaui surplus triwulan I yang hanya tercatat sebesar US$ 9,33 miliar,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, pada periode Januari--Juni 2022, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar 24,89 miliar telah mencatatkan sejarah karena menjadi yang tertinggi dan melampaui surplus tertinggi sebelumnya pada 2007 sebesar US$ 20,15 miliar.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia 2022: Antara Kenaikan Suku Bunga, Harga Komoditas dan Geopolitik

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, situasi global yang penuh turbulensi saat ini diperkirakan masih akan tetap memberikan keuntungan pada harga komoditas dan menjadi ‘durian runtuh’ (windfall) bagi kinerja ekspor komoditas Indonesia ke depan.

“Namun demikian, Pemerintah Indonesia terus melakukan antisipasi melalui penguatan faktorfaktor produksi di dalam negeri dan memprioritaskan program-program yang menjaga kestabilan harga dan ketersedian bahan pokok. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga aktif melakukan diversifikasi akses pasar ekspor melalui sejumlah perjanjian perdagangan untuk tetap menjaga  kinerja ekspor yang tumbuh sangat baik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×