kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kinerja kuartal I diramal positif, produsen batubara yakin prospek 2021 lebih baik


Senin, 29 Maret 2021 / 19:58 WIB
Kinerja kuartal I diramal positif, produsen batubara yakin prospek 2021 lebih baik
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan batubara masih bergerak sesuai harapan, perusahaan produsen batubara optimistis prospek industri batubara di 2021 positif. Kondisi tersebut didukung perbaikan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, serta didukung tingginya permintaan batubara yang tinggi, khususnya dari China

Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga Sjamsul mengungkapkan, dari target produksi batubara 2021 sebanyak 13,5 juta ton, perusahaan sudah berhasil menjual 29% dari total target. Adapun kontribusi penjualan ekspor masih jadi yang terbesar yakni sekitar 75% dari total penjualan, sedangkan untuk domestik sisanya atau 25%.

"Penjualan batubara kami di atas target kuartal I-2021 yakni 4 juta ton, dengan porsi domestik sesuai dengan Domestic Market Obligation (DMO)," ungkap Adrian kepada Kontan, Senin (29/3).

Baca Juga: Kaltim Prima Coal (KPC) akan manfaatkan 30.000 ton FABA tahun ini

Berkaca dari kondisi tersebut, Adrian optimistis tren penjualan batubara yang berada di atas target masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Bahkan ABMM juga tengah memikirkan potensi untuk mengubah target produksi batubara 2021 yang saat ini berada di level 13,5 juta ton. 

Sebagai perusahaan yang memiliki bisnis utama tambang khususnya batubara untuk menghasilkan energi, Adrian menjelaskan kalau prospek bisnis perusahaan ke depan sangat bergantung pada prospek kebutuhan energi. 

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Asia masih tampak pesat di tengah tahun pandemi. Dengan begitu, kebutuhan batubara sebagai tambahan energi masih akan diperlukan. Apalagi, Adrian menilai kalau kawasan Asia masih mengandalkan batubara sebagai sumber energi utama. 

Di samping itu, dengan berhasilnya roll out vaksin Covid-19 di Asia, maka Adrian meyakini baik tahun ini maupun di tahun-tahun yang akan datang ekonomi Asia masih akan bertumbuh pesat. Adapun prediksinya, harga batubara tahun ini akan bergerak di kisaran US$ 80 per ton hingga US$ 90 per ton. 

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) targetkan overburden removal capai 36,4 juta bcm di 2021

"Di sinilah kebutuhan batubara akan meningkat, coal is riding on the growth of Asian economics," tambahnya. 

Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk (INDY), Ricky Fernando mengungkapkan, permintaan batubara dari dalam dan luar negeri masih cukup tinggi. Hal tersebut ditopang oleh perbaikan permintaan batubara khususnya dari China.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×