kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Link Net (LINK) Turun pada Sembilan Bulan Pertama Tahun Ini


Senin, 21 November 2022 / 22:50 WIB
Kinerja Link Net (LINK) Turun pada Sembilan Bulan Pertama Tahun Ini
ILUSTRASI. logo baru Link Net. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Link Net Tbk (LINK) mengalami penurunan di sembilan bulan pertama 2022. Laporan keuangan interim perusahaan yang terbit baru-baru ini menunjukkan, LINK membukukan pendapatan Rp 3,19 triliun di Januari-September 2022, turun  1,59% dibanding realisasi pendapatan Januari-September 2021 yang mencapai Rp 3,24 triliun.

Hal tersebut dipicu oleh pendapatan dari lini usaha televisi kabel yang susut 5,27% secara tahunan alias year-on-year (YoY) dari semula Rp 1,55 triliun di Januari-September 2021 menjadi Rp 1,47 triliun di Januari-September 2022. Jumlah tersebut setara  46,13% dari total pendapatan konsolidasi LINK di Januari-September 2022. 

Pendapatan LINK di lini usaha lainnya, yakni broadband internet dan jaringan serta lini usaha lain-lain kompak naik.

Seturut pendapatan yang menurun, beban pokok pendapatan LINK turun 10,01% YoY menjadi Rp 595,13 miliar di Januari-September 2022. Sebelumnya, beban pokok pendapatan LINK berjumlah Rp 661,38 miliar di Januari-September 2021.

Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Bidik Penjualan 3 Juta Ton Batubara pada Tahun Depan

Meski begitu, pengeluaran LINK di sejumlah pos beban lainnya mengalami kenaikan. Beban penjualan LINK misalnya, tercatat naik 27,83% menjadi Rp 309,00 miliar di Januari-September 2022. Sebelumnya, beban penjualan LINK hanya mencapai Rp 241,72 miliar di Januari-September 2021.

Berikutnya, beban umum dan administrasi LINK juga naik 30,74% YoY menjadi Rp 641,64 miliar di Januari-September 2022. Sebelumnya, beban umum dan administrasi LINK mencapai Rp 490,74 miliar di Januari-September 2021.

Kenaikan pengeluaran juga dijumpai misalnya pada beban penyusutan yang naik 30,49% YoY dari Rp 809,52 miliar di Januari-September 2021 menjadi Rp 1,05 triliun di Januari-September 2022, serta beban keuangan yang naik 48,34% dari Rp 141,50 miliar di Januari-September 2021 menjadi Rp 206,90 miliar di Januari-September 2022.

Setelah dikurangi pengeluaran di sejumlah pos beban, LINK mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 246,39 miliar di Januari-September 2022. Jumlah tersebut turun 64,13% dibanding realisasi Januari-September 2021 yang mencapai Rp 686,94 miliar.

Per 30 September 2022, jumlah aset LINK mencapai Rp 11,09 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas  ekuitas sebesar Rp 5,50 triliun serta liabilitas Rp 5,58 triliun.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode LINK per 30 September 2022 berjumlah Rp 152,07 miliar. Jumlah tersebut turun 43,84%  dibanding posisi kas dan setara pada awal tahun LINK yang berjumlah Rp 270,79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×