kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja loyo di sembilan bulan 2020, Gunawan Dianjaya Steel (GDST) enggan ubah target


Kamis, 19 November 2020 / 20:02 WIB
Kinerja loyo di sembilan bulan 2020, Gunawan Dianjaya Steel (GDST) enggan ubah target
ILUSTRASI. Pabrik plat baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), hot rolled steel plate mill (produsen plat baja canai panas).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek gulir pandemi virus corona (Covid-19) masih menjangkiti PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST). Hal ini tercermin dari realisasi kinerja perusahaan pelat baja tersebut di sembilan bulan pertama tahun ini.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih GDST hanya Rp 997,23 miliar di periode Januari-September 2020. Bila dibandingkan dengan realisasi penjualan periode sama sebelumnya yang mencapai Rp 1,34 triliun, penjualan bersih GDST turun 26,10%.

Sekretaris Perusahaan Gunawan Dianjaya Steel Hadi Sutjipto menduga, kinerja penjualan yang turun disebabkan oleh bisnis pelanggan yang belum pulih di tengah pandemi. Adapun pelanggan yang dimaksud merujuk kepada perusahaan-perusahaan konstruksi dan galangan kapal.

“Produk kami pembelinya industri, jadi kalau demand mereka drop, pembelian mereka drop juga,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (19/11).

Baca Juga: Kinerja Gunawan Dianjaya (GDST) tertekan penurunan harga jual dan rugi selisih kurs

Bersamaan dengan penjualan yang turun, GDST juga membukukan rugi bersih sebesar  Rp 103,36 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Padahal, sebelumnya GDST masih mampu mencetak laba bersih Rp 12,41 miliar pada periode sama tahun lalu.

Maklumlah, selain mencatatkan penurunan penjualan, GDST juga membukukan kenaikan pengeluaran pada sebagian pos beban. Beban pendanaan misalnya, tercatat mengalami kenaikan 20,75% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 18,96 miliar pada Januari-September 2020. Sebelumnya, beban pendanaan perusahaan hanya mencapai  Rp 15,70 miliar pada Januari-September tahun lalu.

Kenaikan pengeluaran yang lebih besar dijumpai pada beban lain-lain yang melejit dari semula Rp 153,68 juta pada Januari-September 2019 menjadi Rp 61,72 miliar di Januari-September 2020. 

Biang kerok kenaikan pos beban ini dipicu oleh beban selisih kurs sebesar Rp 61,68 miliar yang dibukukan di sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, akun tersebut tidak ada pada periode sama tahun lalu.

Berdasarkan penjelasan Hadi, beban selisih kurs didapatkan karena seluruh bahan baku produksi perusahaan dipasok secara impor dari Rusia dan Ukraina.

“(Bahan baku) kami impor 100% dalam US$, penjualannya (penjualan GDST) dalam IDR (rupiah),” ungkap Hadi.

Menyoal prospek bisnis ke depan, Hadi memproyeksi permintaan pasar di sepanjang kuartal IV 2020 akan lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya. Dugaan Hadi, psikologi pasar akan lebih baik karena adanya sentimen vaksin Covid-19.

Baca Juga: Patok target konservatif, ini strategi Gunawan Dianjaya Steel (GDST) di tahun 2020

GDST sendiri, kata Hadi, masih mantap mengejar target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedikit kilas balik, sebelumnya GDST membidik target penjualan bersih sebesar Rp 1,9 triliun atau tumbuh 2,7% dibanding realisasi penjualan bersih tahun 2019. Sementara itu, laba bersih GDST ditargetkan akan bisa menyamai realisasi laba bersih di tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 26,80 miliar.

Menurut Hadi, GDST tidak memiliki kiat ataupun strategi khusus untuk mengejar target, namun perusahaan akan terus melakukan canvassing kepada pelanggan secara virtual. Kalaupun realisasi meleset dari target, hasil yang didapat akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji lebih jauh faktor-faktor di balik target yang meleset.

Selanjutnya: Terimbas corona, prospek emiten besi baja masih berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×