kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja menurun, Berlina (BRNA) bukukan penurunan pendapatan 8,01% pada tahun 2020


Selasa, 25 Mei 2021 / 18:29 WIB
Kinerja menurun, Berlina (BRNA) bukukan penurunan pendapatan 8,01% pada tahun 2020
ILUSTRASI. Logo PT Berlina Tbk (BRNA) dipajang saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Selasa (15/5). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/05/2018


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten industri dasar dan bahan kimia PT Berlina Tbk (BRNA) membukakan penjualan neto sebesar Rp 1,12 triliun di sepanjang tahun 2020. Angka tersebut menyusut 8,01% secara tahunan atau yoy dari torehan penjualan di 2019 yang sebesar Rp 1,22 triliun. 

Penjualan neto BRNA di tahun 2020 meliputi penjualan lokal sebesar Rp 938,58 miliar dan penjualan luar negeri senilai Rp 195,64 miliar. 

Melansir laporan keuangan perseroan yang terbit pada Selasa (25/5), BRNA mencatatkan penurunan penjualan lokal sebanyak 11,90% yoy sedangkan penjualan luar negeri berhasil terkerek hingga 14,13% dari realisasi tahun 2019. 

Baca Juga: Penjualan terkikis, rugi Lionmesh Prima (LMSH) justru susut

Penurunan pada kinerja penjualan, berhasil diimbangi oleh menyusutnya pengeluaran pada sejumlah pos beban. Seperti beban pokok penjualan yang menyusut 6,92% yoy dari semula Rp 1,15 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 1,07 triliun di tahun 2020. 

Beban penjualan pun tercatat turun tipis 0,28% yoy menjadi Rp 45,71 miliar. Di tahun 2019 beban penjualan BRNA mencapai Rp 45,84 miliar. 

Sementara itu, penurunan juga dijumpai pada pos beban lainnya yakni beban umum dan administrasi menjadi Rp 73,20 miliar di tahun 2020. Angka itu susut 15,35% yoy dari realisasi di tahun 2019 yang mencapai Rp 86,48 miliar. 

Baca Juga: Ada rencana pajak karbon, simak tanggapan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)

Di tahun 2020 BRNA masih menorehkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 165,52 miliar. Torehan tersebut lebih tinggi 3,49% yoy dari torehan rugi di tahun 2019 yang senilai Rp 159,93 miliar. 

Hingga 31 Desember 2020 BRNA membukukan aset sebesar Rp 1,96 triliun, dengan jumlah liabilitas Rp 1,19 triliun dan ekuitas Rp 766,72 miliar. 

Selanjutnya: Widodo Makmur Unggas (WMUU) akan genjot kapasitas produksi pada semester II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×