Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) mencatatkan pertumbuhan kinerja di sepanjang tahun 2018. Laba dan pendapatan tumbuh dua digit didorong hampir di semua lini bisnis farmasi SDPC, terutama segmen obat resep.
Merujuk laporan keuangan tahun 2018, pendapatan SDPC tecatat sebanyak Rp 2,37 triliun atau naik 12,3% year on year (yoy). Sementara beban kotor meningkat 11,9% yoy menjadi Rp 2,16 triliun. Alhasil, laba kotor yang diperoleh senilai Rp 210,15 miliar atau tumbuh 17% dibandingkan tahun 2017 yang hanya Rp 179,59 miliar.
Mohamad Muhazni bin Mukhtar, Direktur Utama SDPC mengatakan, pencapaian kinerja tersebut adalah hasil dari pemasaran agresif prinsipal SDPC yang telah ada dan dibantu adanya prinsipal baru alat kesehatan yaitu PT Bio Axion Healthindo. "Kontribusi dari PT Errita Pharma, pabrik yang telah kami akuisisi sebanyak 15% pun, juga meningkat secara signifikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/3).
Lebih lanjut, Muhazni menyebutkan, dari segmen obat resep yang mendominasi pendapatan yakni sebanyak 73%, tumbuh dobel digit, diikuti pula oleh segmen usaha alat kesehatan (alkes). Bertumbuhnya penjualan tak terlepas atas usaha SDPC memaksimalkan pelayanan baik kepada prinsipal maupun pelanggan.
Di samping pencapaian sales, kata Muhazni, profitabilitas juga terbantu dari aspek manajemen cashflow. Pada tahun lalu, SDPC berhasil mendapatkan reimbursement pajak pertambahan nilai (PPN). "Ditambah pula dengan usaha SDPC mengurangi pengeluaran dengan melakukan efisiensi operasi dengan mengadopsi automasi dan continuous improvement project yang dijalankan di cabang," terangnya.
Adapun, jumlah laba komprehensif tahun berjalan SDPC di tahun 2018 tercatat senilai Rp 22,04 miliar. Jumlah tersebut naik sekitar 64% dibandingkan tahun 2017 yang hanya Rp 13,43 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News