kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Sri Rejeki Isman (SRIL) Masih Mengalami Efek Tekanan Global


Selasa, 15 Agustus 2023 / 16:07 WIB
Kinerja Sri Rejeki Isman (SRIL) Masih Mengalami Efek Tekanan Global
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tekstil terintegrasi, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengalami penurunan kinerja yang disebabkan oleh dampak signifikan dari makro-ekonomi dan perang Rusia-Ukraina yang berkelanjutan.

Kinerja SRIL pada semester I-2023 kembali mengalami penurunan setelah sebelumnya berhasil membukukan laba kotor di kuartal I-2023. Pada semester I-2023, SRIL mencatatkan penjualan sebesar US$ 166,9 juta, di mana terdapat penurunan sebesar 52% jika dibandingkan dengan total penjualan pada semester pertama 2022 sebesar US$ 348,9 juta.

Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PT Sri Rejeki Isman Tbk Welly Salam menyampaikan, hingga 30 Juni 2023, SRIL masih melakukan review atas kinerja semester I-2023 dan berupaya untuk melakukan peningkatan kinerja.

“Kami masih melakukan review atas kinerja semester satu dan berupaya melakukan peningkatan kinerja untuk menghadapi kondisi-kondisi yang mempengaruhi penjualan, baik di sektor domestik maupun global,” kata Welly, Selasa (15/8).

Baca Juga: Saham Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Kena Suspensi Bursa, Intip Rencana Ekspansinya

SRIL berharap dengan adanya kajian atau review kinerja ini, SRIL akan dapat kembali melakukan peningkatan kinerja dan membukukan laba kotor seperti pada laporan keuangan kuartal I-2023.

Di tingkat global, SRIL mencatatkan penjualan sebesar US$ 81,2 juta pada semester pertama 2023, nilai ini turun sebesar 53% dibandingkan dengan semester I-2022 di mana SRIL berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$ 171,8 juta.

Penurunan atas penjualan ini terjadi pada kawasan Asia, Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Latin, Uni Emirat Arab dan Afrika. Hal ini disebabkan oleh kondisi makro ekonomi yang memburuk disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang ditetapkan oleh The Fed, dan kondisi geopolitik akibat masih berlangsungnya perang Rusia-Ukraina.

Dikarenakan penurunan penjualan global dan domestik pada semester I-2023, SRIL membukukan rugi bersih sebesar US$ 78,7 juta, di mana nilai rugi tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 60,2 juta.

Baca Juga: Pendapatan WIR Asia (WIRG) Tumbuh 91,9% pada Semester I-2023, Ini Faktor Pendorongnya

Untuk memperbaiki kinerja tersebut, Iwan Kurniawan Lukminto selaku Direktur Utama, mengatakan akan tetap berfokus pada rencana peningkatan kinerja dengan melakukan penguatan strategi bisnis.

Terutama dalam pengembangan bisnis, penguatan digitalisasi proses bisnis untuk meningkatkan penetrasi pasar dan efisiensi untuk menghadapi situasi yang semakin kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×