Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), Perusahaan publik yang bergerak di bidang Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Melansir laporan keuangannya, ESSA mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 132% year on year (yoy) menjadi US$ 159 juta dari yang sebelumnya US$ 68,51 juta di kuartal I 2021. Pada periode ini, bisnis Amoniak menyumbang 92% ke total pendapatan, sedangkan bisnis LPG berkontribusi 8%.
Presiden Direktur PT Surya Esa Perkasa Tbk Vinod Laroya menyatakan, harga Amoniak & LPG yang lebih tinggi di kuartal tersebut ditambah dengan keunggulan operasional menyebabkan kinerja Kuartal I-2022 yang kuat.
Seperti diketahui, pasar komoditas global mengalami kenaikan harga yang tajam karena ekspektasi pemulihan global yang terus berlanjut dan juga terbatasnya pasokan akibat perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga: ESSA Mencetak Rekor Laba Bersih pada Kuartal I-2022
ESSA mencatat harga realisasi Amoniak berada di US$ 815/MT pada Kuartal I-2022, meningkat signifikan sebesar 173% dibandingkan dengan Kuartal I-2021. Sementara harga realisasi LPG berada pada US$ 798/MT pada Kuartal I-2022 atau 37% lebih tinggi dibandingkan Kuartal I-2021.
Di sisi operasional, ESSA merealisasikan produksi Amoniak sebesar 186.474 MT dengan tingkat utilisasi pabrik sebesar 115% pada Kuartal I-2022. Produksi LPG untuk Kuartal I-2022 adalah 15.578 MT dengan ketersediaan pabrik 99,8%.
Kemudian, ESSA mencapai EBITDA sebesar US$ 69,1 juta, naik 126% yoy. Adapun laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik signifikan dari sebelumnya US$ 6,4 juta di kuartal I 2021 menjadi US$ 25,91 juta.
“Saat ini kami memfokuskan berlanjutnya bisnis pada energi bersih. Kami sedang dalam proses melakukan studi kelayakan untuk Blue Ammonia dengan JOGMEC, Mitsubishi Corporation dan ITB dan berharap untuk segera memulai perjalanan yang sangat ditunggu-tunggu ini,” jelasnya Senin (31/5).
Ke depan, pihaknya akan tetap berhati-hati dalam pendekatan menuju pemulihan ekonomi. Di sisi lain, ESSA juga akan terus fokus pada keunggulan operasional, serta mengendalikan biaya untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News