Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa solusi pembayaran, marketplace virtual, dan permainan, PT Kinerja Pay Indonesia memecah bisnisnya. Hal itu dilakukan untuk menjaring pasar yang lebih tersegmentasi. Untuk itu, perusahaan meluncurkan portal website marketplace bertajuk KinerjaMall.
Hadirnya KinerjaMall untuk meramaikan industri e-commerce Tanah Air yang sedang bergeliat. Manajemen membidik pangsa pasar menengah ke bawah yang dinilai punya pasar strategis.
"Kalau di Indonesia masih berkembang industri digitalnya. Investor Amerika lihat pasar Indonesia strategis dengan 250 juta penduduk. Apalagi saat ini sedang booming," ujar Edwin Witarsa CEO KinerjaPay Corp seusai peluncuran KinerjaMall di Jakarta, Selasa (29/11). Sementara, di Amerika Serikat, kata Edwin, perkembangan e-commerce boleh dibilang mencapai titik jenuh.
Perusahaan menyediakan 140.000 produk variatif. Di mana, perusahaan juga melayani pengiriman gratis. "Kami akan terus promosi lewat online, karena jangkauan bisa nasional. Ke depan kami akan kembangkan terus, misalnya dengan mengadakan kinerja travel," papar Edwin.
Edwin bilang, untuk tahun pertama, KinerjaMall diproyeksi memiliki 100.000 user pada 2017. Sementara, tahun berikutnya, bisa menggapai 250.000-500.000 user. Pasalnya, pertumbuhan bisnis platform ini diukur dari jumlah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. "Saat ini valuasi kami US$ 10 juta-US$ 20 juta, ini berdasarkan jumlah transaksi dan user, harapan kami bisa terus berkembang," ungkapnya.
KinerjaMall memang punya cara unik masuk ke pasar Indonesia. Edwin bilang, pihaknya ingin membesarkan diri terlebih dahulu di luar negeri, baru kemudian merambah pangsa pasar Indonesia secara lebih bersaing. "Kalau start-up di Indonesia, rata-rata masuk inkubator dulu bisa dapat investasi," katanya.
Sebagai pemain baru, KinerjaMall melihat pasar Indonesia semakin berkembang. Di antaranya yang menjadi stimulus adalah adanya paket kebijakan ekonomi XIV tentang road map e-commerce di tanah air. Meski saat ini, kebijakan tersebut belum terasa, KinerjaMall optimistis regulasi tersebut akan menyuburkan bisnis digital.
"E-commerce ini sebenarnya mendukung sektor riil, misalnya UMKM. Ini jadi momentum bagi mereka untuk bisa memasarkan secara online dengan sarana pemasaran yang strategis dan murah. Penopang kami adalah UMKM," imbuh Edwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News