Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Sele Raya Belida kembali mengerek produksi dari Sumur Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1) melampaui 2800 barel oil equivalent per day (BOEPD).
General Manager Sele Raya Belida Juchiro Tampi mengatakan, produksi akan terus ditingkatkan seiring rencana monetisasi gas asosiasi Sumur Sungai Anggur Selatan yang diharapkan bisa dimulai pada tahun 2024 ini, persetujuan SKK Migas dan dispensasi Dirjen Migas terkait gas suar.
"Pada tahun ini, pengembangan proyek dan produksi sumur SAS-1, jika memungkinkan akan terus kita dorong untuk peningkatan kapasitas produksi maksimal, bulan depan kita coba naikkan di angka 3000 BOPD," kata Juchiro dalam siaran pers, Senin (22/1).
Untuk pengembangan lapangan, SKK Migas dan Sele Raya Belida saat ini melakukan kegiatan akuisisi seismik 3D untuk mengetahui potensi pengembangan dari struktur temuan Sungai Anggur Selatan ini, dan direncanakan akan dilakukan pengeboran sumur appraisal.
Baca Juga: Jadi Sumber Energi Bersih, Pemerintah Temukan Potensi Hidrogen Alami di Sulawesi
"Pemboran sumur baru akan persiapan dengan berkoordinasi bersama SKK Migas agar direalisasikan segera," kata Exploration & Exploitation Manager PT Sele Raya Belida Doni Argiyanto.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryo Dipuro mengatakan upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi, merupakan upaya yang dilakukan SKK Migas dan KKKS untuk mendorong dan merealisasikan program 1 Juta Barel Minyak (BOPD) dan 12 Miliar Kaki Kubik Gas (BSCFD) di tahun 2030.
"Ini terus kita dorong, tidak hanya Seleraya Belida tapi KKKS lain juga terus kita dorong untuk peningkatan produksi dan pengeboran karena kita ada kita ada concern exploration investmen and production," kata Hudi.
SKK Migas, Sele Raya Belida berharap peningkatan produksi dari Sumur Sungai Anggur Selatan-1 ini dan rencana pengeboran dapat memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat sekitar lokasi sumur dan mendukung peningkatan produksi migas nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News