kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.489   45,00   0,29%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

KKP Catatkan Potensi Transaksi Sekitar Rp 238 Miliar di World Seafood Shanghai


Minggu, 27 Agustus 2023 / 19:35 WIB
KKP Catatkan Potensi Transaksi Sekitar Rp 238 Miliar di World Seafood Shanghai
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia di ajang World Seafood Shanghai (WSS) 2023


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Partisipasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui fasilitasi Paviliun Indonesia dalam ajang World Seafood Shanghai (WSS) 2023 telah berhasil mencatatkan transaksi potensial senilai US$ 15,6 Juta (sekitar Rp 238,65 miliar), melebihi target yang ditetapkan sebesar US$ 10 Juta.

"Kami bersyukur bahwa potensi transaksi ini melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan minat besar terhadap produk-produk Indonesia di pasar global," ungkap Budi Sulistiyo, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (27/8/2023).

Pada pameran internasional selama 3 hari tersebut, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan yang terpilih dari 92 perusahaan yang berminat. Seleksi dilakukan berdasarkan kriteria integritas (terutama kepercayaan pembeli/tidak ada catatan negatif), kesesuaian produk dengan pasar Tiongkok, dan kinerja yang baik (mampu memenuhi permintaan pembeli).

Baca Juga: KKP Perkenalkan Produk Perikanan Indonesia di Seafood Expo Terbesar AS

Produk yang dipamerkan meliputi udang, cumi, gurita, kakap merah, tuna, dan tobiko (telur ikan terbang). Budi mengungkapkan bahwa pameran internasional ini menjadi salah satu upaya promosi produk perikanan Indonesia untuk semakin dikenal di seluruh dunia.

"Kami membantu eksportir terpilih untuk membuka peluang pasar baru di Tiongkok melalui acara WSS ini," tambahnya.

Selain kehadiran di WSS, Budi, yang memimpin delegasi KKP, juga melakukan studi banding tentang manajemen pelabuhan di Shanghai Changxing Hengsha Fishing Port, yang merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Shanghai. Delegasi KKP juga mengunjungi fasilitas pengolahan perikanan Shanghai Hi-Chain Food Co., Ltd.

Tidak hanya itu, delegasi KKP juga melakukan studi banding di Shanghai Brilliant Gum, perusahaan pengolahan rumput laut, untuk memahami penerapan teknologi pengolahan di perusahaan tersebut.

Baca Juga: KKP Pasarkan Rumput Laut Indonesia ke Uni Eropa

Budi menjelaskan, "Misi kami ke Tiongkok tidak hanya terbatas pada pameran, tetapi juga untuk menjajaki peluang-peluang lain yang bisa kita manfaatkan."

Sebagai informasi, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan tujuan ekspor perikanan terbesar kedua bagi Indonesia. Pada tahun sebelumnya, nilai ekspor produk perikanan ke Tiongkok mencapai US$ 1,12 miliar, mengalami peningkatan sebesar 26,3% dibanding tahun 2021.

WSS 2023 berlangsung pada tanggal 23 hingga 25 Agustus 2023 di Shanghai New International Expo Centre (SNIEC), Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). KKP berpartisipasi melalui Paviliun Indonesia seluas 90 m2 di Hall E5, Booth #E5B2-06 yang menampilkan berbagai macam produk perikanan Indonesia.

Pada hari kedua pameran, terjadi penandatanganan nota kesepahaman antara PT. Perikanan Indonesia (sebagai salah satu peserta Paviliun Indonesia) dan perusahaan swasta Tiancheng (Shanghai) Supply Chain Service Co., Ltd. terkait Pengembangan Bisnis Produk Perikanan Terpadu.

Baca Juga: Selain Dorong Sosialisasi, Kementerian KKP Kurasi UMKM Agar Ramah Lingkungan

Selain itu, dalam rangkaian kegiatan pameran, delegasi KKP juga menerima kunjungan dari One Belt and One Road International Group yang tertarik untuk menjalin kerjasama investasi dalam pengolahan tepung ikan dan produk perikanan lainnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, telah menargetkan agar komoditas budidaya unggulan Indonesia mampu mendominasi pasar ekspor dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×