kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KKP dorong perikanan budidaya berbasis ekosistem


Jumat, 21 April 2017 / 21:05 WIB
KKP dorong perikanan budidaya berbasis ekosistem


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pengembangan perikanan budidaya berbasis ekosistem. Ini lantaran pasar global sekarang menuntut produk perikanan yang melestarikan lingkungan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, sebagai bentuk tanggung jawab, saat ini KKP bekerja sama dengan WWF (World Wildlife Foundation) Indonesia telah merancang pedoman yang bersisi tentang pendekatan pengelolaan perikanan budidaya berbasis ekosistem atau Ecosystem Approach to Aquaculture (EAA).

"Langkah ini sebagai upaya mengimplementasikan pola pengelolaan budidaya yang bertanggung jawab sebagaimana mandat dalam FAO- Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF)," ujar Slamet, Jumat (21/4).

Menurut Slamet, EAA memberikan acuan bagi para pelaku usaha bagaimana melakukan pengelolaan usaha budidaya yang mempertimbangkan keseimbangan antara aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.

Kegiatan usaha budidaya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, ke depan aktivitas usaha budidaya harus dilakukan dengan tetap menjamin kelestarian ekosistem melalui penerapan prinsip eco-efisiensi yaitu mendorong produktivitas dengan tetap menjaga kualitas lingkungan yang ada.

EAA juga menuntut sebuah pengelolaan kawasan budidaya secara terpadu. Menurut Slamet, ini penting, di tengah berbagai tantangan budidaya saat ini, khususnya permasalahan yang terjadi di perairan umum, kawasan budidaya pada wilayah yang bersifat open acces, dan kawasan yang melibatkan multisektor. “Pedoman EAA ini dapat menjadi alat dalam memberikan arahan pengelolaan agar dapat dilakukan secara terpadu dengan mempertimbangkan berbagai kepentingan”, imbuh Slamet.

Wawan Ridwan, Ditrektur CTI-WWF Indonesia menyebut, EAA merupakan bentuk perhatian bersama dalam menjamin keberlanjutan SDA dan lingkungan. Menurutnya, perikanan budidaya tidak bisa dilepaskan dari daya dukung kapasitas ekosistem secara keseleruhunan. Pengelolaan budidaya yang tidak mengindahkan daya dukung dan peran ekosistem sama saja bunuh diri dalam investasi usaha.

Wawan menambahkan, sub sektor perikanan budidaya memiliki peran sentral dalam mencukupi kebutuhan pangan global. Oleh karena itu penting bagaimana menjamin keberlanjutan aktivitas perikanan budidaya termasuk jaminan ketelurusan produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×