Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri
JAKARTA . Ikan patin daging putih mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dibanding ikan patin daging kuning untuk pasar ekspor. Permintaan pasar ekspor yang besar merupakan potensi untuk pengembangan budidaya ikan patin di Indonesia.
Plt Kepala Badan Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Achmad Poernomo, mengatakan permintaan pasar akan ikan patin daging putih melalui usaha budidaya ikan patin jambal akan mengalami kesulitan karena daya produksi telur yang rendah. Dengan demikian, ikan patin jambal akan sulit diproduksi secara massal dalam skala industri.
"Untuk menjawab permasalahan tersebut, telah dilakukan terobosan teknologi yang menghasilkan patin hibrida, yang diberi nama patin pasupati," kata Achmad dalam keterangannya, Jumat (7/3).
Dijelaskannya, patin pasupati merupakan persilangan antara patin siam betina dengan patin jambal jantan. Keunggulan yang diperoleh ikan pasupati, ujarnya, seperti daging berwarna putih, mempunyai kadar lemak rendah, dan pertumbuhan relatif cepat.
"Patin pasupati merupakan jawaban untuk memenuhi permintaan benih patin daging putih yang sangat dinantikan para pembudidaya. Peningkatan ekspor patin daging putih telah terbuka yang berarti membuka lapangan kerja baru," tuturnya. (Danang Setiaji Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News