kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,72   14,42   1.59%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP menambah pabrik pakan ikan Mandiri


Kamis, 26 Mei 2016 / 11:01 WIB
KKP menambah pabrik pakan ikan Mandiri


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Guna menjamin ketersediaan pasokan pakan ikan dengan harga yang murah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun pabrik pakan ikan mandiri di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 

Pabrik ini menjadi pabrik pakan ikan mandiri ke-13 yang dibangun oleh KKP sebagai program bantuan dan insentif kepada para pebudidaya ikan. 

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menjelaskan, masalah utama budidaya ikan adalah pakan yang langka. Kalaupun ada harganya mahal. 

Saat ini, harga pakan ikan di pasaran Rp 10.000 per kilogram (kg) atau setara 75%-80% dari seluruh biaya produksi budidaya ikan. 

"Makanya kami bangun pabrik pakan ikan mandiri sebagai tempat pelatihan, percontohan, sekaligus produksi dan distribusi pakan pada masyarakat," ujar Slamet, Rabu (25/5).

Pabrik pakan anyar ini memiliki kapasitas produksi 200 kg per jam. Bahan bakunya berasal dari limbah sawit dan tepung ikan yang memang melimpah di Kalimantan Selatan. 

Lantaran bahannya berasal dari lingkungan sekitar, harga pakan ikan produksi BPBAT Mandiangin hanya Rp 5.500 per kg. "Dengan harga itu, biaya pakan bisa ditekan menjadi 60%," ujar Slamet.

Asal tahu saja, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memang menginstruksikan supaya komponen biaya pakan tidak lebih dari 60% dari seluruh biaya produksi budidaya ikan.

Slamet menambahkan, satu pabrik pakan ikan mandiri bisa menelan investasi Rp 1,5 miliar. Namun, KKP juga berniat memberi bantuan kepada kelompok nelayan untuk mendirikan pabrik pakan ikan sendiri senilai Rp 400 juta.

Biaya itu cukup untuk memproduksi pakan sebanyak 50 kg per jam. "Kami beri bantuan alat, mesin dan bahan baku untuk satu periode. Setelah itu kelompok yang mengoperasikan sendiri," ujarnya.

Namun, Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Denny D. Indradjaja yang membawahi divisi pakan akuakultur menyangsikan program pabrik pakan ikan mandiri pemerintah. 
"Pabrik pakan ikan mandiri hanya cukup untuk industri skala rumahan," ujarnya. 

Sudah begitu, pabrik pakan ikan mandiri hanya bisa memproduksi pakan untuk ikan jenis tertentu.

Adapun kebutuhan pakan ikan nasional mencapai 1,2 juta ton per tahun. Selama ini, industri masih mengandalkan bahan baku impor, seperti bungkil kedelai yang mencapai 200.000 ton per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×