kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Klaim stok solar mencukupi, Pertamina minta masyarakat tidak khawatir


Selasa, 19 Oktober 2021 / 23:10 WIB
Klaim stok solar mencukupi, Pertamina minta masyarakat tidak khawatir
ILUSTRASI. Warga mengangkut drum kaleng berisi Bahan Bakar Minyak (BBM) solar di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021). ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina memastikan bahwa stok BBM Pertamina berada dalam kondisi cukup di tengah meningkatnya kebutuhan BBM. Untuk itu, Pertamina mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap dihimbau membeli BBM sesuai kebutuhan.

Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, stok untuk produk yang meningkat signifikan yaitu Solar mencapai 17 hari dan Pertamax mencapai 18 hari. 

“Pengiriman dari Terminal BBM juga terus dilakukan setiap hari ke seluruh SPBU dan Kilang juga terus berproduksi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," jelas Fajriyah dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut, Fajriyah juga menyampaikan bahwa khusus untuk Solar, Pertamina telah melakukan penambahan volume penyaluran ke beberapa wilayah yang mengalami peningkatan konsumsi secara signifikan seperti Sumatera Barat sebesar 10%, Riau 15%, dan Sumatera Utara 3.5%.

Baca Juga: Penundaan penyesuaian harga BBM berpotensi tekan kinerja Pertamina

Penambahan penyaluran ini kata Fajriyah dilakukan secara cermat  bisa tetap tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oknum-oknum tertentu, mengingat bahwa solar merupakan BBM bersubsidi.

Di sisi lain, Pertamina juga melakukan koordinasi dengan BPH Migas untuk fleksibilitas pengalihan kuota BBM Subsidi di wilayah yang realisasinya masih di bawah target ke wilayah lain yang berpotensi over kuota.

"Alhamdulillah sudah ada persetujuan dari BPH Migas, sehingga pengaturan kuota antar wilayah dapat dilakukan selama tidak melebihi pagu kuota nasional tahun 2021 yang ditetapkan BPH Migas," tutur Fajriyah.

Fajriyah menegaskan, Pertamina terus meningkatkan pengawasan di lapangan bekerja sama dengan aparat penegak hukum, berkoordinasi secara intensif dengan Pemda dan instansi terkait, hingga pemberian sanksi tegas kepada SPBU yang menyalurkan BBM tidak sesuai dengan ketentuan.Tujuannya ialah agar distribusi dapat berjalan lancar dan aman.

Baca Juga: Harga minyak mentah merangkak naik, harga BBM bakal naik?

Sedikit informasi, Pertamina mencatat peningkatan konsumsi di gasoil didominasi oleh Solar Subsidi. Tercatat, konsumsi Solar Subsidi pada Semester I 2021 mencapai sebesar 37.813 kiloliter per bulan dan terus meningkat hingga mencapai 44.439 kiloliter pada bulan September atau naik sekitar 17%.

Sementara itu, di sektor gasoline, peningkatan mencolok terjadi di produk Pertamax. Pada periode Semester I 2021,  rerata bulanan konsumsi Pertamax mencapai sebesar 12.586 kiloliter dan terus merangkak naik hingga mencapai kenaikan 49% di bulan September sebesar 18.840 Kiloliter.

Selanjutnya: Harga minyak dunia tinggi, Pertamina masih kaji tren harga rata-rata MOPS/Argus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×