kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Klarifikasi Intraco Penta (INTA) Hanya Jadi Principal untuk Alat Berat LiuGong


Jumat, 16 Mei 2025 / 15:05 WIB
Klarifikasi Intraco Penta (INTA) Hanya Jadi Principal untuk Alat Berat LiuGong
ILUSTRASI. Intraco Penta (INTA) dan anak usahanya tidak pernah menjalin kerja sama dengan principal alat berat lainnya selain principal alat berat merek LiuGong dari PT LiuGong Machinery Indonesia.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) mengungkapkan klarifikasi atas informasi yang beredar di media sosial. INTA membantah telah melakukan kerja sama atau menjadi perwakilan dari principal alat berat selain PT LiuGong Machinery Indonesia.

Corporate Secretary Intraco Penta Willianto Febriansa menegaskan, INTA dan anak usahanya tidak pernah menjalin kerja sama dengan principal alat berat lainnya selain principal alat berat merek LiuGong dari PT LiuGong Machinery Indonesia. Adapun, LiuGong merupakan merek produk alat berat asal China.

"Intraco Penta melalui anak usahanya yaitu PT Intraco Penta Wahana adalah dealer resmi dari PT LiuGong Machinery Indonesia, sebagaimana dibuktikan dengan surat penunjukan resmi dan kerja sama yang sah secara hukum," ungkap Willianto melalui keterbukaan informasi, Kamis (15/5).

Jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan informasi yang beredar, pihak INTA siap bekerja sama untuk memberikan klarifikasi yang diperlukan. "Kami menghimbau kepada semua pihak untuk tidak terpengaruh oleh informasi-informasi yang beredar di media sosial terkait dengan hal ini," kata Willianto.

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Bidik Penjualan Alat Berat Mencapai Rp 680 Miliar di Tahun 2025

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Willianto membeberkan bahwa saat ini INTA bertumpu pada dua strategi bisnis. Pertama, fokus pada pelanggan yang menjadi key account customer, yang berdasarkan data historis memberikan kontribusi signifikan dari sisi penjualan maupun laba.

Saat ini, mayoritas pendapatan INTA disumbang oleh segmen batubara dan nikel. Kedua, INTA memacu diversifikasi dengan membuka segmen bisnis baru. Terutama melalui penetrasi yang lebih dalam pada segmen pengolahan kayu, emas dan semen. 

Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat perang tarif, INTA berharap pemerintah bisa mengambil langkah untuk melindungi pelaku usaha dalam negeri. "Kami mengharapkan pemerintah dapat mencermati kondisi global ini, mengambil putusan dan langkah yang tepat untuk melindungi kepentingan Indonesia," kata Willianto.

 

Selanjutnya: Target Setoran PNBP SDA Rp 217,96 Triliun Sulit Tercapai, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: 3 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Tips Mencegahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×