Reporter: Barly Haliem, Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sepulang dari kunjungan ke China, pengurus dewan pimpinan pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sukses memboyong komitmen proyek perdagangan batubara US$ 120 juta dari pengusaha muda China.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia, Taufan Rotorasiko kepada KONTAN, hari ini (29/3). Taufan menyebutkan, komitmen perdagangan itu disepakati antara pengusaha muda Indonesia dengan pengusaha muda asal China.
“KNPI menyaksikan nota kesepahaman (MoU) yang diteken disana (Ghuangzhou, China),” kata Taufan. Kesepakatan bisnis tersebut dilakukan oleh Nursyam Halid, Direktur PT Nusantara Halid (Indonesia) dengan Kim Chundong, Direktur Xianmen Chinyoung IMP & EXP CO Ltd (China).
Nursyam Halid, Direktur PT Nusantara Halid menyebutkan, MoU itu merupakan berwujud komitmen perdagangan batubara sebanyak 1,2 ton per tahun. Dalam kesepakatan itu, PT Nusantara Halid diposisikan sebagai penjual batubara, dan Xianmen Chinyoung IMP & EXP CO Ltd menjadi pembeli. “MoU ini hanya trading (perdagangan) saja,” katanya.
Selain kesepakatan perdagangan batubara, kedua pelaku bisnis ini juga menyepakati pembangunan Marangkau Coal Terminal Project di Kalimantan. Nursyam mengaku, optimis dengan kerjasama tersebut karena mendapat dukungan dari organisasi pemuda KNPI.
Jajaki potensi ekonomi lainnya
KNPI rupanya serius melebarkan jaringan ke China. Menurut Taufan, hal ini sudah tertuang dalam amanat kongres KNPI pada bulan Oktober 2011 lalu. “Ini amanat organisasi, agar KNPI bisa menggalang kerjasama dengan jaringan pemuda internasional,” terangnya.
Dalam memperbesar jaringan itu, KNPI akan memprioritaskan untuk kepentingan belajar, ekonomi dan juga budaya. Selain memfasilitasi kerjasama perdagangan batubara, KNPI juga akan mencari potensi ekonomi lainnya yang bisa digarap oleh pemuda di Indonesia.
Posisi KNPI menurut Taufan, hanyalah sebagai fasilitasi kegiatan bisnis pemuda di Indonesia dengan kegiatan bisnis pemuda di negara lain termasuk China. “Selain kerjasama untuk saling belajar, kami juga kerjasama di bidang ekonomi dan juga pertukaran budaya,” jelas Taufan.
Untuk meningkatkan kerjasama itu, KNPI berencana untuk mengundang pemuda China untuk datang ke Indonesia. Undangan itu sekaligus menjadi sarana belajar, pertukaran budaya sekaligus mencari peluang bisnis baru. “Saat itu kami jajaki potensi lainnya,” terang Taufan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News