kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kolaborasi INKA dan Stadler Rail Group asal Swiss segera terealisasi


Senin, 11 Maret 2019 / 19:58 WIB
Kolaborasi INKA dan Stadler Rail Group asal Swiss segera terealisasi


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kereta api nasional kian melaju. Soalnya, kolaborasi antara PT INKA (Persero) dan Stadler Rail Group asal Swiss akan segera terealisasi.

Upaya sinergi kedua belah pihak akan terealisasi melalui pembangunan pabrik kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia milik PT INKA di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jumlah investasi yang bakal digelontorkan mencapai Rp 30 triliun, dengan tahap awal yang dikucurkan senilai Rp 500 milliar.

Dalam kesepakatannya, PT INKA menyiapkan lahan seluas 84 hektare beserta bangunan. Namun untuk tahap pertama, digunakan seluas 12 Ha. Sementara itu, pihak Stadler menyediakan teknologi, mesin dan pasar. Diperkirakan, total penyerapan tenaga kerja hingga 2.000 orang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustriaan Haris Munandar menjelaskan dengan nilai investasi Stadler diatas Rp 1 triliun sejatinya perusahaan sudah dapat mendapatkan fasilitas tax holiday dari pemerintah Indonesia. "Nantinya mereka juga dapat insentif super deductible tax bila menerapkan fasilitas pelatihan bagi karyawan," kata Haris kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).

Dengan insentif super deductible tax, perusahaan yang terlibat dalam program pendidikan atau berinvestasi untuk vokasi akan mendapatkan potongan pajak hingga 200%. Sebagai contoh, apabila sebuah perusahaan memberikan bantuan senilai Rp 1 miliar untuk SMK, pemerintah akan memberikan ptotongan pajak hingga Rp 2 miliar dalam lima tahun.

Haris menambahkan nantinya juga akan ada perusahaan joint venture (JV) gabungan kedua perusahaan tersebut. Diharapkan JV tersebut akan bisa selesai dibentuk pada tahun ini.

Dari kerja sama ini, diharapkan akan membuka akses pasar ekspor baik di Asean maupun regional. Dari produksi di Banyuwangi ini, PT INKA bisa fokus di pasar domestik dan juga ekspor berkembang seperti Bangladesh, India, Sri Lanka dan Filipina.

Sedangkan Stadler untuk memenuhi pasar seperti Singapura dan Australia. "Hal ini karena Stadler mengincar pasar-pasar yang membutuhkan kereta dengan spesifikasi tinggi," kata Haris yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT INKA (Persero).

Haris menambahkan untuk memudahkan pasar ekspor, rencananya akan dibangun pelabuhan khusus yang memudahkan arus logistik pengiriman. Hanya saja belum diketahui luas pelabuhan dan siapa yang membangun pelabuhan tersebut.

Adapun dengan penerapan teknologi terbaru pabrik PT INKA di Banyuwangi nantinya siap memproduksi berbagai jenis kereta mulai dari light rail transit (LRT), metro, sampai yang kereta kecepatan tinggi. Bahkan, melalui penggunaan mesin canggih, pabrik ini mampu memproduksi 4 kereta per hari atau sanggup melampaui 1.000 kereta per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×