kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Komentar bos Sritex soal devaluasi yuan


Jumat, 14 Agustus 2015 / 19:19 WIB
Komentar bos Sritex soal devaluasi yuan


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Asososia Pertekstilan Indonesia mengatakan, langkah China melemahkan mata uangnya (devaluasi) memberi dampak negatif bagi pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia.

Pasalnya, dengan melemahnya mata uang China maka harga produk China menjadi lebih murah. Alhasil, tekstil impor dari China bisa membanjiri pasar Indonesia, dan menggerus pasar dan omzet  pemain lokal. Di sisi lain, nilai ekspor TPT Indonesia ke China pun bisa turun.

Iwan S Lukminto, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), mengatakan, devaluasi yuan memang cukup mengejutkan.

"Kebijakan yang mengejutkan dari China devaluasi 2%, dan dilanjutkan 2% lagi memang sempat mengguncang pasar uang dunia. Kami selaku menajamen tetap dalam kondisi positif outlook terhadap dampak tersebut," ujar Iwan kepada KONTAN, Jumat (14/8).

Namun dengan ikut terdepresiasinya rupiah, maka SRIL yang lebih dikenal dengan nama Sritex, tetap kompetitif dalam persaingan di kancah internasional.

"Saat ini fundamental perusahaan kami masih sangat baik, yang didukung oleh manajemen dan sumber daya manusia yang sangat memadai. Besar harapan kami dalam waktu yang relatif singkat, guncangan pasar uang dan pasar modal segera berakhir dan pasar kembali stabil," ujar Iwan.

Tapi Iwan enggan merespons seberapa besar dampak devaluasi tersebut terhadap pasar dalam negeri maupun terhadap perusahaannya.

Saat ini Sritex sudah mengekspor produknya ke 55 negara, dengan 94 titik pasar di seluruh dunia.

Pembagiannya di Amerika Serikat sebanyak 11 negara, di Afrika 7 negara, Eropa 11 negara, Timur Tengah 7 negara, dan Asia Pasifik 19 negara.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada triwulan pertama tahun ini, nilai ekspor SRIL sebesar US$76,53 juta atau setara dengan 45,89% dari total pendapatannya pada triwulan I-2015 yang sebesar US$ 166,74 juta. Sisa pendapatan lainnya dari penjualan di pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×