kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.295   15,00   0,09%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Kominfo: Jangan pakai objek vital main Pokemon Go


Selasa, 26 Juli 2016 / 16:46 WIB
Kominfo: Jangan pakai objek vital main Pokemon Go


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Demam permainan Pokemon Go masih menjalar di masyarakat tanah air. Permainan ini, terutama digandrungi para pemilik ponsel pintar yang mendukung aplikasi buatan Nintendo dan Niantic itu. Aktivitas yang dihasilkan dari permainan ini pun turut menyedot perhatian pemerintah.

”Saya sudah bertemu dengan google dua kali, karena aplikasi ini juga dikembangkan oleh mereka lewat google map,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara seusai menghadiri MoU Bank Mandiri dengan konsorsium Palapa Ring Barat di Jakarta, Senin (25/7).

Menteri yang akrab disapa Chief RA itu menekankan, agar pihak google tidak menggunakan objek vital nasional sebagai lokasi pengembangan permainan Pokemon Go. Di antaranya kantor polisi, markas militer, istana presiden, dan PLN yang memiliki pengatur beban listrik Jawa-Bali.

”Kami tekankan, supaya mereka diarahkan ke tempat-tempat produktif, seperti Museum atau Kota Tua,” kata Rudiantara.

Rudiantara mengajak semua kalangan untuk bijaksana menyikapi kehadiran permainan Pokemon Go. Sebab, selain dinilai kontroversial, ada sisi lain yang bisa dikembangkan. 

”Saya harap bisa jadi lebih produktif,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×