kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kominfo merancang permodalan startup


Jumat, 13 Februari 2015 / 10:52 WIB
Kominfo merancang permodalan startup
ILUSTRASI. Drama Korea The Business Proposal, dibintangi Ahn Hyo Seop dan Kim Se Jeong, dan beberapa rekomendasi drama Korea romantis bertema perjodohan


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Rudiantara menyiapkan institusi permodalan bagi pebisnis perintis atau startup berbasis teknologi informasi di Indonesia. Dia mengklaim tengah menjajaki rencana itu dengan sejumlah konglomerat untuk bisa membantu program ini.

Niat ini tidak terlepas dari maraknya aksi penanaman modal atau akuisisi di ranah bisnis e-commerce atau belanja online. Aksi akuisisi ini melibatkan institusi kelas kakap global. "Saya ingin konglomerat membantu model bisnis seperti ini," kata Rudiantara di rumah dinas menteri, Rabu malam (11/2).

Ia berencana model permodalan ini bisa berjalan paling cepat tengah tahun ini. Saat ini, dia mengaku sudah bergerilya ke beberapa kongomerat di tanah air.

Tanpa menyebutkan identitas para taipan, Rudiantara berharap para pengusaha kakap bersedia mengucurkan modal dan mengembangkan usaha perintis di Indonesia, daripada menyimpannya di bank. "Di bunganya sedikit, lebih baik dikembangbiakkan," tandasnya.

Ia optimistis, institusi permodalan start up ini bisa mengumpulkan dana US$ 1 miliar. Taksiran jumlah tersebut bukan dalam bentuk dana segar melainkan bisa berbentuk komitmen penyertaan modal dari para pebisnis.

Dia mencontohkan, pengusaha A setuju memberi dana jumlah tertentu. Penguasa B dan lain juga sama dengan jumlah yang tentu bisa lebih besar atau lebih kecil dan dikumpulkan menjadi satu.

Nah, mengenai siapa lembaga yang bertanggung jawab mengelola dana ini, Kominfo akan menenderkannya . Bisa saja dia meminta bantuan Bahana Usaha Pembinaan Indonesia  untuk menyeleksi perusahaan yang bisa mengelola dana lump sum tersebut. Kemudian, Kominfo bakal mengawasi jalannya penyaluran dana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×