kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kominfo Targetkan Infrastruktur TIK Tuntas Pada 2024


Rabu, 29 Desember 2021 / 11:25 WIB
Kominfo Targetkan Infrastruktur TIK Tuntas Pada 2024
ILUSTRASI. Menkominfo Johnny G. Plate saat memimpin Rapat Koordinasi Pembentukan Satgas Komunikasi Publik Papua,


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

Lebih lanjut Johnny mengatakan, Pemerintah juga menargetkan pembangunan lapisan middle mile berupa microwave link, fiberlink, dan satelit untuk pemerataan akses infrastruktur digital. Khusus satelit, Kementerian Kominfo telah menyusun Peta Jalan Satelit Indonesia dengan menyiapkan satu high througphut satelit atau SATRIA-1.

“Kita harapkan satelit ini akan diletakkan di orbit di kuartal ke-IV tahun 2023. Namun demikian, masih banyak kebutuhan satelit yang harus kita lakukan. Kita sendiri sedang menyusun dan menyiapkannya dengan harapan sampai dengan tahun 2024 nanti kebutuhan satelit kita menjadi lebih baik,” ujar dia.

Menurut Johnny, makin banyak kapasitas yang disediakan, makin besar pula kapasitas satelit yang dibutuhkan. Namun, terdapat dua keuntungan yang bisa diambil yaitu memperlebar titik layanan dan meningkatkan kecepatan layanan satelit itu sendiri.

“Saat ini Indonesia menggunakan 9 satelit, lima di antaranya satelit nasional dan empat satelit asing, untuk kebutuhan telekomunikasi nasional kita dengan kapasitas total sekitar 50 Gbps untuk seluruh komunikasinya. Tetapi dari 50 Gbps itu, Kominfo sendiri adalah pengguna 27 Gbps atau lebih dari setengah kebutuhan satelit nasional yang saat ini digunakan oleh Kominfo,” jelas Johnny.

Dalam Peta Jalan Satelit, Indonesia membutuhkan sekitar 1 TBps atau 1000 Gbps yang akan dipenuhi melalui SATRIA-1. Saat ini, SATRIA-1 sedang dalam proses produksi baik dari teresterial komponen di darat maupun luar angkasa. Proses itu berlangsung melalui kerja sama BLU BAKTI Kementerian Kominfo dan penyelenggara atau operator.

“Satelit SATRIA-1 (memakai) satelit teknologi dari Prancis, Thales dan rocket launch-nya adalah teknologi Amerika yaitu SpaceX (Space Exploration Corporation),” ucap Johnny.

Baca Juga: Kasus Covid-19 naik di 6 provinsi, Menkominfo imbau Pemda tegakkan prokes

Selain menyelesaikan target pembangunan infrastruktur telekomunikasi dari lapisan backbone dan middle mile, Menteri Johnny menegaskan pembangunan the last mile berupa Base Transceiver Station (BTS) juga ditargetkan rampung di tahun 2022.

“Kita akan membangun Base Transceiver Station untuk melengkapi seluruh desa dan kelurahan di Indonesia yang totalnya sebanyak 83.218 desa dan kelurahan, 12.548 di antaranya itu blankspot,” tandasnya.

Menurut Menkominfo, dari total 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau layanan telekomunikasi, sebanyak 3.435 di antaranya berada di wilayah komersial dan sisanya 9.113 di wilayah terluar, terpencil dan terdepan (3T) atau nonkomersial. Menteri Johnny menargetkan kesemuanya terkoneksi pada tahun 2022.

“12.548 desa dan kelurahan dari total 83.218 itu sedikit persentasenya, tapi dari sisi luas wilayah dan sebaran kehidupan masyarakat lebih dari setengah Indonesia itu blankspot yang harus kita siapkan. Untuk itu, pembangunan BTS yang saat ini sedang berlangsung dan terus berlangsung sampai dengan tahun 2022 nanti kita harapkan di akhir tahun 2022 seluruh desa dan kelurahan yang blankspot Itu sudah terlayani dengan sinyal 4G,” jelas Johnny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×