kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi VI DPR Desak Pertamina Benahi Lonjakan Konsumsi Solar subsidi


Senin, 28 Maret 2022 / 22:29 WIB
Komisi VI DPR Desak Pertamina Benahi Lonjakan Konsumsi Solar subsidi
ILUSTRASI. Pengendara mengisi bahan bakar minyak di SPBU kawasan Kuningan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan permintaan solar subsidi yang berimbas pada munculnya antrean pembelian di sejumlah SPBU di beberapa daerah dalam beberapa waktu terakhir.

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengungkapkan, perlu ada solusi untuk permasalahan yang terjadi. Apalagi, permintaan diprediksi kian melonjak jelang Lebaran tahun ini.

Andre menilai, perlu ada solusi konkret untuk anomali konsumsi solar subsidi yang terjadi.

"Tidak bisa hanya menambah solar saja tanpa ada penegakan hukum, tanpa solusi yang komprehensif," ujar Andre dalam RDP Komisi VI bersama Pertamina, Senin (28/3).

Baca Juga: Dirut Pertamina Duga Industri Kakap Ikut Nikmati Solar Bersubsidi

Andre melanjutkan, Pertamina sebagai induk holding maupun Pertamina Patra Niaga selaku Subholding Commercial & Trading perlu mengambil langkah secara cepat untuk mengatasi kendala yang ada.

Salah satu poin yang menjadi kesimpulan Rapat Dengar Pendapat yakni Komisi VI mendesak pemerintah dan Pertamina untuk melakukan pembahasan terkait penyesuaian harga sejumlah produk BBM dan LPG.

"Komisi VI DPR RI meminta pemerintah dan PT Pertamina untuk segera membahas penyesuaian harga BBM dan LPG Subsidi dan Non Subsidi dikarenakan disparitas harga subsidi dan nonsubsidi yang semakin melebar dan gejolak harga internasional yang tidak menentu," kata Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima saat membacakan Kesimpulan Notulensi Rapat.

Seperti diketahui, menurut hitung-hitungan Pertamina, saat ini selisih harga solar subsidi dengan nonsubsidi mencapai Rp 7.800 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×