Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Untuk urusan pendanaan, Kementerian ESDM juga berupaya untuk mendapatkan [pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang sedang membangun smelter, khususnya perusahaan-perusahaan yang dalam ukuran menengah.
Dari sekian banyak proposal yang dan komunikasi yang telah dilakukan/dilalui, Kementerian ESDM telah menarik minat dari 3 calon investor asal Jepang untuk untuk terlibat dalam proyek melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Ketiga calon investor tersebut antara lain Sumitomo Metal, Mitsui, dan Toyota Tsusho. Selain itu, dari sisi sumber pendanaan, Kementerian ESDM telah mengidentifikasi 2 bank yang berpotensi dan berminat untuk terlibat, yaitu Bank of China dan Japan Bank of International Corporation.
“Kami juga berharap kiranya bank-bank nasional dapat juga membantu pendanaan untuk kegiatan pembangunan smelter ini,” imbuh Ridwan.
Sedikit informasi, secara total, smelter mineral yang telah selesai dibangun mencapai 19 fasilitas pemurnian hingga Desember 2020 lalu. Jumlah ini ditargetkan bisa bertambah hingga menjadi sebanyak 53 smelter (bukan hanya smelter nikel) pada tahun 2023 mendatang.
Selanjutnya: Pertamina bertekad optimalkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News