kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komitmen Blue Bird (BIRD) mempromosikan kendaraan listrik di tengah pandemi


Minggu, 24 Januari 2021 / 09:30 WIB
Komitmen Blue Bird (BIRD) mempromosikan kendaraan listrik di tengah pandemi
ILUSTRASI. Pengisian daya listrik armada taksi Bluebird.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung langkah pemerintah dalam mempromosikan implementasi kendaraan listrik. Emiten transportasi bersandi BIRD di Bursa Efek Indonesia ini ingin berperan sebagai katalis dalam menghadirkan kendaraan listrik E-Bluebird dan E-Silverbird.

Direktur Blue Bird, Adrianto Djokosoetono, mengungkapkan, sejak peluncuran armada dengan tenaga listrik pada April 2019, Bluebird Group melihat perkembangan yang signifikan dari keberadaan kendaraan listrik sebagai moda transportasi pada waktu mendatang.

"Kami yakin dukungan dan peranan dari semua pihak khususnya pemerintah akan menjadikan kendaraan listrik selangkah lebih dekat di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia," ungkap Adrianto kepada Kontan.co.id, Jum'at (22/1).

Secara total, saat ini Bluebird Group mengoperasikan 29 unit kendaraan listrik, termasuk 20 unit E-Bluebird dan 4 unit E-Silverbird. Adrianto bilang, BIRD menjadikan proyek kendaraan listrik sebagai komitmen jangka panjang. Bluebird Group juga berencana menambah jumlah kendaraan listrik dari yang dimiliki saat ini.

Baca Juga: Bluebird luncurkan versi terbaru Aplikasi MyBlueBird

Namun, di tengah pandemi covid-19, BIRD pun melakukan perencanaan kembali terkait penambahan kendaraan listrik.

"Memang tidak dipungkiri kondisi bisnis sedang tidak menentu dikarenakan pandemi Covid-19. Sehingga kami akan melakukan perencanaan kembali untuk kapan dan berapa banyak dari tambahan unit kendaraan listrik guna memastikan kemajuan berkelanjutan dari proyek kendaraan listrik Bluebird Group," terang Adrianto.

Dari sisi infrastruktur, penambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) juga menyesuaikan kebutuhan kendaraan listrik yang dioperasikan. Terkait model bisnis SPKL, Adrianto memastikan bahwa pihaknya akan mengikuti regulasi yang berlaku dari pemerintah.

Ketika pertama kali menghadirkan kendaraan listrik pada 2019, BIRD bekerjasama dengan PT PLN (Persero) menghadirkan SPKL di kantor pusat Bluebird Group, dengan 15 charging point yang masih dipergunakan mengisi daya listrik dari kendaraan listrik BIRD.

"Mengenai penambahan SPKL, kami tentunya terbuka untuk rencana tersebut dimana penambahan SPKL akan tergantung juga dengan kebutuhan dari jumlah kendaraan listrik yang kami miliki," pungkas Adrianto.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama Blue Bird Noni Purnomo menyampaikan, pihaknya akan menghadirkan taksi listrik sebanyak 10.000 unit hingga tahun 2025 mendatang. “Kalau sekarang sudah ada 30 taksi listrik yang menjalani uji coba,” ujar dia dalam Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), Kamis (17/12).

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Siapkan Capex Rp 500 Miliar Bagi Peremajaan Unit dan Pengembangan IT

Menurutnya, uji coba penggunaan taksi listrik oleh Blue Bird berjalan dengan baik. Sebab, Blue Bird mendapat manfaat berupa pengurangan biaya perawatan dan pemeliharaan kendaraan. Ditambah lagi, beban BBM yang ditanggung oleh taksi listrik juga berkurang.

“Beban kami turun cukup signifikan,” imbuhnya.

Dia pun berharap kehadiran taksi listrik bisa berdampak positif bagi terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selain itu, taksi listrik juga akan membuat Blue Bird semakin kompetitif di bidangnya. Ini mengingat urgensi penggunaan kendaraan listrik akan semakin meningkat di masa depan.

Sebagai catatan, pemerintah juga sudah memiliki roadmap KLBB hingga 2030. Pada tahun 2021 diperkirakan ada 125.000 unit mobil listrik. Lalu meningkat pada tahun 2025 menjadi 374.000 unit. Pada 2030 jumlahnya berpotensi meningkat ke angka 2.195.000 unit.

Dalam roadmap tersebut,  pada tahun 2021 diproyeksikan ada potensi pengurangan konsumsi BBM sebanyak 0,44 juta kilo liter (KL). Pada tahun 2025, potensi pengurangan konsumsi BBM berada di angka 2,56 juta KL per tahun.  Dengan meningkatnya penggunaan KBLBB, potensi pengurangan konsumsi BBM sebanyak 6,03 juta KL per tahun pada 2030.

S

Selanjutnya: Blue Bird (BIRD) Siapkan Capex Rp 500 Miliar Bagi Peremajaan Unit dan Pengembangan IT

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×