kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komitmen Karbon Netral, PHE Terapkan ESG dalam Kegiatan Operasional


Minggu, 25 September 2022 / 17:15 WIB
Komitmen Karbon Netral, PHE Terapkan ESG dalam Kegiatan Operasional
ILUSTRASI. Sumur eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memastikan upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi sejalan dengan komitmen environmental, social, governance (ESG) yang dicanangkan manajemen. PHE saat ini adalah perusahaan dengan jumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mencapai 60% dari seluruh blok migas di Tanah Air. 

Hingga Agustus 2022, realisasi produksi PHE mencapai 963.000 barel setara minyak per hari atawa barrel oil equivalent per day (boepd) atau tumbuh 8% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 897.000 boepd. Ini terdiri atas produksi gas 2.587 mmscfd dan produksi minyak 517.000 bopd.

Untuk pengeboran sumur pengembangan telah dilakukan 439 sumur dan 55 sedang proses atau on going. Sedangkan kegiatan Work Over telah selesai dilakukan sebanyak 427 kegiatan dan well service telah selesai 19.361 sumur. Dari sisi eksplorasi, PHE sudah selesaikan 11 sumur dan 4 sedang berjalan atau on going

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Akan Uji Coba Injeksi Karbon di Jatibarang Akhir Tahun 2022

Senior Manager External Communication and Stakeholder Relation PHE Hermansyah Nasroen, mengatakan PHE berkomitmen untuk memberi atau membawa dengan operasi lebih green, rendah emisi dan juga efisiensi tinggi. ESG sangat krusial, terlebih di era transisi energi dan isu perubahan iklim yang gejalanya sudah mulai dirasakan. 

Senior Manager External Communication and Stakeholder Relation PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Hermansyah Nasroen.

“ESG sebenarnya bukan barang baru hanya saja stigma. ESG dianggap menambah beban, butuh biaya untuk diimplementasikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (25/9).

Bagi Pertamina, lanjut Hermansyah, ESG justru merupakan sebuah peluang baru bagi perusahaan untuk lebih banyak bermanfaat bagi masyarakat. "Kami ubah ESG yang tadinya beban menjadi investasi yang bisa kita monetisasi," kata dia.

Baca Juga: Pertamina Temukan Cadangan Migas di Aceh

Dekarbonisasi

Hermansyah menegaskan, ESG tidak bisa dipisahkan dari dekarbonisasi. PHE mempunyai strategi khusus dalam mengupayakan dekarbonisasi. Pertama adalah energy demand dan eficiency, gas recovery, dan integrasi aset. Selain itu, mengembangkan pembangkit listrik rendah emisi seperti memanfaatkan solar panel, memanfaatkan bahan bakar ramah lingkungan seperti gas dan biodiesel, pengembangan penerapan teknologi carbon capture storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) serta melakukan penghijauan melalui penanaman tanaman yang mampu menyerap karbon seperti mangrove.

Manager CSR PHE Elvina Sagala menjelaskan bahwa sebagai perusahaan energi berwawasan lingkungan, PHE menjalankan program community environmental yang bisa sekaligus juga mendukung ESG perusahaan. Salah satunya adalah meningkatkan akses energi untuk masyarakat di wilayah sekitar operasi.

Menurut Elvina, PHE mengembangkan Desa Energi Berdikari. Perusahaan memberikan edukasi masyarakat, bahwa di sekitar mereka ada potensi energi. 

"Misalnya WASTECO (Waste Energy For Community) di Manggar, Balikpapan. Di sana bisa hasilkan sampah 350-400 ton per tahun, hasilkan gas metan tinggi ini potensi untuk bisa jadi enegi gas, untuk penerangan. Ini desa berdikari Pertamina turut ambil bagian," jelas Elvina. 

Baca Juga: Elnusa (ELSA) Sudah Capai 97% Target Kontrak Baru

Menurut dia, program tersebut dia tidak hanya memberikan dampak ekonomi tapi juga ke bermanfaat bagi lingkungan. Untuk UMKM di Manggardan masyarakat bisa berhemat dari sebelumnya menggunakan gas LPG 3kg bersubsidi sekarang energi gas sendiri. “Masyarakat bisa mandiri," ujar dia.

Di sektor pendidikan, lanjut Elvina, guna mendukung masyarakat yang ada di sekitar perusahaan bisa bangkit dan tumbuh PHE juga memberikan beasiswa. Salah satunya untuk Suku Anak Dalam di Jambi Merang. “Ada 690 beasiswa diberikan dari tingkat sekolah dasar bahkan hingga ke gelar master,” katanya.

Tak hanya itu, sektor kesehatan juga jadi concern PHE. Menurut Elvina kesehatan warga di sekitar operasi merupakan support system perusahaan, kondisi kondusif sangat mendukung operasional perusahaan. Saat pandemi PHE hadir dengan program sigap bencana non alam di situ kemudian masyarakat bertahan.

Kemudian lingkungan dimana PHE secara aktif melakukan penanaman mangrove. Hingga kini sudah 1,32 juta pohon mangrove ditanam yang bertujuan untuk serap karbon . "Saat ini berjalan penanaman 1 juta mangrove di PHE yang akan kita siapkan untuk sekaligus bisa mendapatkan carbon offset certification," ujar Elvina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×