Reporter: Namira Daufina | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya Tbk tampaknya mulai serius mewujudkan keinginan memperbesar pendapatan berulang alias recurring income. Melalui anak perusahaannya, PT Wijaya Karya Realty alias WIKA Realty, perusahaan ini menargetkan akan mendapat tambahan sumber pendapatan dan cuan pada Maret 2015.
Harapan itu terletak pada beroperasinya proyek kondominium hotel atawa kondotel Tamansari Jineng di Kuta, Bali. Optimisme WIKA Realty bertolak dari tahapan pembangunan proyek itu yang pada awal bulan ini sudah sampai pada pembangunan puncak proyek atau topping off.
Kondotel Tamansari Jineng merupakan hasil kerjasama WIKA Realty dengan PT Angkasa Pura Property. WIKA Realty sendiri mengucurkan biaya investasi hingga Rp 350 miliar di proyek ini.
Harga jual yang disodorkan perusahaan itu kepada investor adalah Rp 1,7 miliar - Rp 6 miliar per unit kamar dengan ukuran kamar 35 meter persegi (m²) sampai 141 m².
Budi Saddewa Soediro, Direktur Utama Wika Realty meyakini, investasi jumbo perusahaanya tak akan sia-sia. Dia percaya Tamansari Jineng bakal menjadi sumber pendapatan menguntungkan meski persaingan bisnis kondotel di Pulau Dewata saat ini sangat ketat. "Pertimbangan lokasi strategis dan pusat turis di kawasan pariwisata dunia masih besar," kata Budi, akhir pekan lalu.
Selain katalis tersebut, WIKA Realty optimistis paket investasi yang ditawarkan dalam proyek Tamansari Jineng mampu memikat investor. Perusahaan itu menjanjikan imbal hasil investasi 16% per tahun selama dua tahun pertama. Janji lain, investor bisa meraih titik impas investasi alias break event point (BEP) pada tahun kedelapan kepemilikan kondotel.
Layaknya, bisnis kondotel yang sudah banyak digarap perusahaan lain, kelak WIKA Realty akan menyerahkan operasional kondotel kepada perusahaan jasa hotel. Pilihan perusahaan itu adalah Golden Tulip. Nantinya, Golden Tulip akan mengutip pendapatan dari investor berupa biaya insentif dan management fee.
Golden Tulip adalah anggota dari Louvre Hotel Group asal Prancis. Golden Tulip diketahui telah mengoperasikan beberapa hotel seperti di wilayah Eropa, Asia, Amerika Selatan dan Afrika.
Sayang, Budi tak mau memerinci pendapatan dan laba dari menjual Tamansari Jineng. Dia hanya bilang, perusahannya telah melego 70% dari total 188 unit kamar.
Catatan perusahaan itu, kebanyakan pembeli berasal dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. WIKA Realty menargetkan awal tahun 2015 nanti semua unit kamar sudah terjual semua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News