kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Konflik India-Pakistan Berpotensi Hambat Jalur Distribusi Logistik Internasional


Jumat, 09 Mei 2025 / 16:24 WIB
Konflik India-Pakistan Berpotensi Hambat Jalur Distribusi Logistik Internasional
ILUSTRASI. Ketegangan antara India dan Pakistan kian memanas, berpotensi menghambat jalur distribusi internasional. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India melancarkan serangan ke wilayah Pakistan pada dini hari 7 Mei 2025. Berkat ini, ketegangan antara India dan Pakistan kian memanas.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto, mengatakan jika ketegangan antar kedua negara ini tak kunjung meredam, maka akan berpotensi menghambat jalur distribusi internasional.

"Jika berlanjut, maka jalur shipping internasional-nya akan terdampak, baru akan terasa perubahannya. Karena jalur menuju Timur Tengah adalah melalui dua negara tersebut," terang Mahendra kepada Kontan.co.id, Jumat (9/5).

Baca Juga: Apindo Waspadai Lonjakan Biaya Logistik di Tengah Konflik India-Pakistan

Meski begitu, untuk sementara ini, ia mengatakan bahwa gejolak India-Pakistan masih belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja logistik.

Lebih lanjut ia menceritakan soal dampak-dampak yang dirasakan industri logistik akibat beberapa kondisi dan konflik yang pernah terjadi sebelumnya.

Pada masa Covid-19 misalnya, logistik di era itu mengalami pemberhentian pergerakan trafik barang antarbenua. Dampaknya, tarif pelayaran internasional naik 100% di seluruh dunia.

Kemudian akibat konflik geopolitik Russi-Ukraina. Mahendra mengatakan tarif pelayaran internasional sempat naik 50%. Hal ini terjadi akibat dampak dari pengalihan jalur pelayaran ke Eropa dan timbulnya kelangkaan supply dunia terhadap bahan baku yang bersumber dari kedua negara tersebut.

Ada pula konflik Palestina-Israel. Mahendra menjelaskan bahwa konflik ini menyebabkan kenaikan tarif pelayaran intersional sebesar 30%. Sebab, logistik menuju middle east (via terusan Suez) dan Eropa, jalurnya terganggu.

Baca Juga: Inilah Tantangan Bisnis Logistik Rantai Dingin di Tahun Ini

Ada pun, Mahendra menambahkan, jika biaya logistik untuk bahan baku naik, maka akan membebani biaya produksi barang tersebut.

"Efek bola saljunya adalah, terhadap harga pokok produksi yang naik dan harga jual produk ke konsumen juga akan naik," tambah Mahendra.

Kendati demikian, soal dampak konflik perang India-Pakistan yang tengah terjadi saat ini, Mahendra belum bisa memperkirakan akan sedalam apa dampaknya ke industri logistik.

"Belum bisa prediksi, karena semua tergantung eskalasinya," pungkasnya.

Selanjutnya: Pengguna Terus Meningkat, Semakin Banyak Brand yang Memanfaatkan Media Sosial

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 9-12 Mei 2025, Cek di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×