Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) segera memulai tahap konstruksi fisik fasilitas pemurnian dan pengolahan tembaga (smelter) yang terletak di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik Jawa Timur.
Direktur Utama PTFI Tony Wenas menargetkan, proses konstruksi fisik bisa dimulai pada Agustus 2020. Menurutnya, tahapan pengerjaan proyek smelter ini masih sesuai jadwal sebagaimana yang direncanakan dalam skema kurva S.
Baca Juga: Ini jajaran komisaris dan direksi Freeport terbaru, ada putra asli Papua
Dalam skema tersebut, progres di awal proyek terlihat kecil, namun akan meningkat tajam setelah masa konstruksi fisik di mulai. Adapun, dalam laporan verifikasi terbaru kepada Kementerian ESDM, progres per periode Januari 2020 mencapai 4,88% dari total proyek.
"Yang terakhir (laporan) ke ESDM 4,88% dari rencana 4,09%. Kurva S di awal rendah, setelah Agustus konstruksi fisik akan naik tajam," kata Tony dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (19/2).
Ia menyebut, pengerjaan Front End Engineering Design (FEED) sudah rampung, namun proses pematangan lahan masih berlangsung. Tony meyakinkan, keseluruhan proyek akan rampung dan bisa beroperasi komersial pada Kuartal-IV 2023.
Baca Juga: Erick Thohir angkat putra asli Papua jadi direksi Freeport
Lebih lanjut, Tony menjelaskan bahwa smelter dengan nilai investasi sekitar US$ 3 miliar ini memiliki dua fasilitas. Yakni untuk mengolah konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga, serta fasilitas pemurnian logam berharga atau Precious Metal Refinery (PMR).