kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Konstruksi smelter baru Freeport Indonesia dimulai Agustus 2020


Rabu, 19 Februari 2020 / 15:31 WIB
Konstruksi smelter baru Freeport Indonesia dimulai Agustus 2020
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan paparan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Dalam RDP itu direksi PT Freeport Indonesia menjelaskan langkah korporasi p


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Tony bilang, smelter tembaga memiliki kapasitas input 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan dapat menghasilkan katoda tembaga sebanyak 550.000 ton per tahun. Fasilitas ini ditargetkan rampung Kuartal IV 2023.

Sementara kapasitas fasilitas PMR bisa mengolah 6.000 lumpur anoda per tahun. Menurut Tony, fasilitas PMR ini bisa rampung lebih awal, yakni sekitar Kuartal IV 2022.

Produk turunan yang bisa dihasilkan dari fasilitas PMR itu ialah emas, perak, platinum, paladium, selenium, bismut, dan timbal.

Khusus untuk produk emas, Tony mengatakan bahwa smelter tersebut bisa menghasilkan 35 ton per tahun.

Baca Juga: Ini upaya pemerintah lepaskan Papua dari ketergantungan pada Freeport

"Kita sedang berbicara dengan Antam untuk mengambil emas yang dihasilkan," sebutnya.

Adapun, saat ini hanya ada satu smelter yang mengolah dan memurnikan konsentrat PTFI di dalam negeri, yakni PT Smelting Gresik. Di sana, PTFI memegang 25% kepemilikan dan sisanya dimiliki oleh Mitsubishi Corporation.

Tony mengatakan, Smelting hanya bisa memproses sekitar 40% dari produksi konsentrat tembaga PTFI. Sementara 60% sisanya di ekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, Korea, Filipina, India dan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×