Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina terus mendorong agar kelompok masyarakat mampu, seperti para pemilik mobil pribadi, tidak mengonsumsi BBM subsidi. Langkah paling baru, Pertamina bersama pemerintah provinsi Aceh menerapkan kebijakan pemasangan stiker BBM subsidi.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh Mahdinur MM menyampaikan, program pemasangan stiker BBM subsidi tersebut bertujuan memberikan kesadaran kepada masyarakat pemilik mobil mewah agar tidak mengisi bahan bakar premium atau solar subsidi.
“Yang kita harapkan adanya budaya malu bagi mereka-mereka yang tidak pantas menggunakan BBM subsidi,” Mahdinur dalam keterangannya, Senin (24/8).
Baca Juga: Konsumsi BBM di tol Trans Sumatra meningkat selama libur panjang Tahun Baru Islam
Mahdinur menyatakan, setiap tahun pemerintah pusat membagi kuota BBM subsidi untuk semua provinsi. Untuk tahun 2020, Aceh mendapat jatah solar subsidi sebanyak 358.187 kiloliter, sedangkan premium 190 685 kiloliter.
Nah, hingga pertengahan Agustus, hampir 50% kuota BBM subsidi itu sudah terpakai. Jika tidak ada kebijakan seperti pembatasan konsumsi, dan menggunakan sticker khusus, bisa-bisa saat kuota habis. “Orang yang berhak justru tidak kebagian,” ucap dia.
Selain ada keterbatasan kuota BBM subsidi, pemasangan stiker itu juga untuk mengatasi terjadinya antrean panjang di SPBU akibatnya banyaknya kendaraan yang ingin mengisi BBM subsidi.
Saat terjadi antrean, ada banyak pihak yang menerima dampaknya. Seperti pemilik usaha yang berada di samping SPBU, di mana usaha mereka terganggu oleh antrean kendaraan yang ingin mengisi BBM subsidi.