Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
Porsi pemanfaatan EBT ini kemudian dicanangkan kembali meningkat jadi 66% di tahun 2040 dengan didominasi oleh pembangkit listrik tenaga surya, hidro, dan bioenergi. Pada tahun 2040 tersebut, konsumsi listrik mencapai 2.847 kWh per kapita.
“Kemudian kalau kita lihat lagi di tahun 2041, ini kita akan menggunakan PLTN ya, nuklir, karena dengan simulasi yang kita lakukan, kelihatannya EBT nanti tidak akan cukup ya, harus dibantu dengan nuklir,” tutur Wanhar.
Baca Juga: Virus varian Omicron tekan konsumsi jelang musim liburan, ini respons Amazon
Meski begitu, Wanhar menegaskan, rencana-rencana dalam peta jalan ini bisa saja berubah, sejalan dengan perkembangan kondisi yang ada.
“Nah angka-angka dan jenis teknologi ini masih dinamis ya, masih kita bisa ubah nanti kalau misalkan nanti enggak setuju banget sama nuklir, ya nanti kita lihatlah ya, tapi paling tidak ini yang menjadi peta jalan kita,” ucap Wanhar.
Sedikit informasi, konsumsi listrik per kapita nasional berada di level 1.089 kWh/kapita pada tahun 2020. Jumlah itu setara kurang lebih 95% dari target yang ditetapkan pemerintah kala itu, yaitu sebesar 1.142 kWh/kapita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News