Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Rencana pengerjaan mega proyek Jembatan Selat Sunda(JSS) ternyata mampu menarik perhatian kontraktor asal Korea Selatan. Hal ini terlihat dari kedatangan kontraktor dari Korea Selatan yang datang ke Kementerian Pekerjaan (PU) Umum untuk bertemu dengan Menteri PU.
Kedatangan para kontraktor itu bermaksud untuk memperoleh informasi terkait proyek pembangunan JSS. Sementara itu, Joko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum (PU) menyambut baik kedatangan kontraktor Korea Selatan itu. "Pemerintah mempersilahkan Korea Selatan mengikuti tender pembangunan JSS," ujarnya di Jakarta, Kamis (18/10).
Sebagai info, pada pertemuan dengan Menteri PU, delegasi Korea Selatan membawa sebanyak tiga perusahaan konstruksi. Perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya Dalim, Lotte Construction, dan Ongbu.
Menurut Djoko, selama ini Kementerian PU memiliki kedekatan dan kenyamanan dalam melakukan melaksanakan berbagai proyek infrastruktur dengan Korea Selatan. Namun begitu, Djoko berharap, jika dalam proyek JSS nanti dimenangkan investor dalam negeri, Djoko memastikan kontraktor asing akan diajak kerja sama.
"Nantinya dipastikan bahwa pihak yang terlibat dalam pembangunan JSS bisa berasal dari perusahaan milik negara, swasta, dan perusahaan asing," ujarnya.
Djoko menekankan, investasi dalam proyek JSS tidak akan bisa kembali hanya dengan menekankan pada tarif tol JSS. Pemerintah mengatakan, investasi yang keluar bisa diperoleh kembali melalui pemanfaatan Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda(KSISS).
Kim Kyung Sik Wakil Menteri Perhubungan Darat, Transportasi, dan Kelautan Korea Selatan menuturkan, pihak Korea Selatan sangat tertarik dan ingin mengetahui cara untuk terlibat dalam proyek JSS. "JSS merupakan proyek besar dan Korea Selatan siap untuk terlibat di dalam proyek tersebut," ujarnya.
Menurut Kim, ketertarikan Korea Selatan juga didasari oleh hubungan baik dengan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. "Korea Selatan beberapa kali menangani pembuatan feasibility study (FS) proyek infrastruktur seperti waduk karian di Rangkasbitung, Banten," ujarnya.
Kim melanjutkan, jika dibutuhkan, pihak Korea Selatan siap membantu proyek JSS baik dari sisi keuangan maupun konstruksi. Namun, terkait bentuk kontribusi Korea Selatan lainnya Kim belum bisa mengatakannya, karena pihaknya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Indonesia tentang bentuk atau sistem pembangunan proyek JSS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News