kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kontraktor migas mulai kurangi biaya eksplorasi


Jumat, 27 Februari 2015 / 11:08 WIB
Kontraktor migas mulai kurangi biaya eksplorasi
ILUSTRASI. Rekomendasi Minuman untuk Lansia yang Ampuh Turunkan Darah Tinggi


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dampak penurunan harga minyak terus merembet. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) siap mempercepat revisi rencana kerja dan anggaran alias work program & budget (WP&B) kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang biasanya dilakukan pada pertengahan tahun.

Sejumlah KKKS memastikan akan melakukan pengurangan biaya, terutama di sektor eksplorasi. Staf ahli SKK Migas Haposan Napitupulu menyatakan, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada KKKS untuk melakukan revisi atas rencana kerja dan anggaran pada April hingga Mei 2015.

Haposan menyatakan, situasi harga minyak yang terus menurun akan menjadi pertimbangan bagi KKKS memotong biaya-biaya yang besarannya sudah melampaui harga minyak saat ini. "Saya belum bisa memperkirakan besaran persentase biaya-biaya yang akan dikurangi. Kita tunggu resminya saja," tegas dia.

Kepala Humas SKK Migas Rudianto Riambono menambahkan, dalam forum revisi rencana kerja dan anggaran itu, seluruh variable akan dikompilasi, yakni mulai dari harga minyak, kegiatan sumuran, kegiatan fasilitasi produksi, komersial, keekonomian, dan lainnya. "Akan kami bahas dan simpulkan dengan respon yang tepat," ujar dia.

Kepala Subbagian Protokol dan Komunikasi SKK Migas Zuldadi Rafli menjelaskan, hingga kini belum ada KKKS yang memasukkan proposal revisi WP&B. Karena itu, pihaknya belum berani memperkirakan besaran revisi yang akan diajukan KKKS. "Tapi, bisa jadi juga mereka tak akan melakukan revisi anggaran karena sudah melakukan efisiensi kegiatan," tambah dia.

Meski belum menyetorkan revisi WP&B, Manager Senior Eksplorasi PT Sele Raya Eko Arianto mengatakan, pihaknya akan melakukan pengurangan kegiatan dan biaya-biaya eksplorasi di Blok Merangin dan Blok Belida. Saat ini di Blok Merangin, perusahaan memiliki 44,60% saham. Sementara di Blok Belida, Sele Raya mengempit 46% saham.

Tunda eksplorasi

Sementara itu, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Lukman Mahfoedz menyatakan, pihaknya hanya mengurangi biaya-biaya yang dialokasikan untuk eksplorasi, sehingga pengurangan biaya ini tidak akan berdampak pada besaran produksi migas Medco. "Kegiatan eksplorasi ditunda atau dijadwal ulang," imbuh dia.

Saat ini, Medco memiliki sejumlah aset baik di Indonesia maupun di luar negeri, seperti di Tunisia, Libya, Yaman, Oman, Papua Nugini, dan Amerika Serikat. "Belanja modal Medco tahun ini menjadi US$ 270 juta setelah dipotong 25% gara-gara harga minyak turun," ungkap dia.

Head Departement of Media Relations Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi menjelaskan, pihaknya masih menyusun revisi WP&B tahun 2015. Revisi ini dilakukan untuk mengurangi biaya-biaya sebagai dampak dari penurunan harga minyak dunia. "WP&B 2015 yang diserahkan waktu itu masih memakai asumsi harga minyak US$ 105 per barel dengan total investasi US$ 2,5 miliar,"ujar dia.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi Wahidin Nurlusia mengatakan, sama seperti perusahaan migas lainnya, PHE menyesuaikan kegiatan usahanya dengan kondisi harga minyak dunia. Perlu diketahui, induk usaha PHE, Pertamina mengurangi belanja modal dari sebelumnya mencapai US$ 7 miliar menjadi US$ 4,4 miliar karena harga minyak anjlok.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×