Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB PMTS) mengklaim menemukan potensi cadangan gas baru di Blok Senoro Toili. Total cadangan baru sebesar 1 triliun kaki kubik (tcf). Sebelumnya tercatat, blok tersebut sudah memiliki cadangan sebesar 1 tcf −2 tcf.
Sebagai catatan, kontrak JOB antara Medco dengan Pertamina di blok ini berlangsung hingga 2027. Blok ini akan memasok gas ke kilang LNG Donggi-Senoro saat ini masih dibangun. Kilang LNG Donggi Senoro dimiliki oleh konsorsium Medco, Pertamina dan perusahaan Jepang Mitsubishi Corporation.
Kapasitas produksi kilang ini total sekitar 2,1 juta ton per tahun dan mendapatkan pasokan gas dari lapangan Senoro dan Matindok.
Direktur Utama Medco Energi Internasional Tbk Lukman Mahfoedz menyatakan, saat ini perusahaannya sedang melakukan pengeboran pada sumur Grupa-1 di Blok Senoro Toili. Kegiatan pengeboran tersebut, rencananya akan dilakukan hingga akhir tahun 2014 ini.
Sumur Grupa -1 dibor sejak 14 September 2014 lalu, untuk biaya pengeboran sumur ini mencapai US$ 70 juta hingga US$ 80 juta. "Ditemukan cadangan baru di Blok Senoro Toili sebesar 1 tcf," ungkap dia, Selasa (14/10).
Dengan pengeboran ini, Medco optimistis bisa mengejar target operasi kilang LNG Donggi Senoro pada tahun 2015 nanti. Pekerjaan pembangunan kilang LNG Donggi-Senoro bisa selesai lebih awal ketimbang pembangunan di sektor hulunya. Saat ini, kilang LNG Donggi-Senoro sudah masuk dalam tahapan pengujian alias commisioning dan direncanakan beroperasi tahun depan.
Adapun uji coba penyaluran gas sudah dilakukan sejak Agustus lalu dan gas yang sudah mengalir sebesar 8 juta kaki kubik per hari atau million metric standard cubic feet per day (mmscfd). Sedangkan konstruksi di sektor hulunya baru mencapai 60%. Lukman memperkirakan sektor hulu akan selesai pengerjaan konstruksinya pada Februari 2015. "Dari blok itu, sekarang sudah ada pabrik amonia, pembangkit listrik dan kilang LNG, dan pekerja 5.000 orang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News