kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.199   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

Kopi dan mi instan lokal digemari warga Afsel


Rabu, 01 Februari 2017 / 13:03 WIB
Kopi dan mi instan lokal digemari warga Afsel


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengklaim produk kopi dan mi instan asal Indonesia diminati masyarakat Afrika Selatan. Hal itu terlihat ketika masyarakat Afrika Selatan menyerbu stan Indomie dan berbagai sajian kopi Indonesia. Peristiwa itu terjadi dalam pameran Indonesian Coffee & Noodles Festival 2017 yang digelar di Irene, Centurion, Afrika Selatan pada 28 Januari 2017.

Antusiasme pengunjung menikmati produk makanan dan minuman Indonesia tersebut dirasakan sebagai suatu hal yang menggembirakan. “Indonesia semakin gencar berpromosi ke pasar nontradisional, salah satunya Afrika Selatan. Di Afrika Selatan, kebutuhan dan minat masyarakat akan produk mi instan dan minuman kopi dari Indonesia cukup besar,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg, Pontas Tobing, Rabu (1/2).

Ajang pameran mi instan dan kopi tersebut digagas oleh ITPC Johannesburg. Melalui ajang itu, Indonesia memperkenalkan secara langsung produk mi instan dan kopi kepada para pemangku kepentingan di benua Afrika. Sejumlah pembeli potensial yang datang menyatakan minat mereka memboyong produk-produk tersebut ke pasar Afrika Selatan untuk didistribusikan ke seluruh benua Afrika.

Afrika Selatan merupakan hub yang penting untuk menyebarluaskan komoditas Indonesia di benua Afrika seperti Botswana, Lesotho dan Swaziland.

Pameran Indonesian Coffee & Noodles Festival 2017 merupakan salah satu pameran pertama yang digelar dalam konsep festival untuk produk Indomie dan kopi Indonesia di benua Afrika. Pameran ini diikuti kurang lebih 100 pelaku usaha yang bergerak di berbagai sektor.

Suprapto berharap perusahaan-perusahaan dari Indonesia dapat lebih agresif dalam merebut pangsa pasar di benua Afrika sebagai pasar nontradisional, guna bersaing dengan produk serupa dari negara-negara ASEAN yang juga gencar mempromosikan produknya di kawasan tersebut.

Pada pameran kali ini, ITPC Johannesburg bekerja sama dengan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk (Indomie); PT. Mayora Indah Tbk (Kopi Torabika), dan PT. Santos Jaya Abadi (Kopi Kapal Api). Festival turut dimeriahkan dengan tarian nasional Indonesia dan tarian dari Zulu, Afrika Selatan yang menambah keseruan acara tersebut.

Saat ini, neraca perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan periode Januari-Oktober tahun 2016 tercatat surplus US$ 405,11 juta, meningkat 4,43% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015 yang hanya tercatat sebesar US$ 387,91 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan pada periode Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$ 632,36 juta dan impor Indonesia dari Afrika Selatan tercatat sebesar US$ 228,01 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×