Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Baja Industri (KBI) mengekspor produk Cold Rolled Coil (CRC) ke Spanyol dengan volume lebih dari 54.000 ton. Nilai ekspor tersebut mencapai sekitar Rp 571 miliar.
Acara pelepasan ekspor produk CRC PT KBI ke Spanyol berlangsung di Cilegon, Banten pada Kamis (25/9/2025).
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut hadir dalam acara tersebut, yang diwakili oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta.
Ia menjelaskan bahwa PT KBI turut memberikan andil terhadap performa positif industri logam dasar nasional. Sepanjang 2025, perusahaan ini telah mengekspor 62.000 ton produk CRC ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Polandia, dan Spanyol.
Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Rugi Bersih Krakatau Steel (KRAS) Malah Bertambah
Menurut Setia, kinerja ekspor ini menunjukkan ketangguhan industri manufaktur Indonesia, khususnya industri baja, dalam menembus pasar internasional. Sekaligus menunjukkan bahwa produk baja Indonesia memiliki peluang besar dan mampu bersaing di kancah global.
Ekspor CRC kali ini juga memperlihatkan sinergi kuat antara PT KBI sebagai industri penggilingan baja dengan PT Krakatau Steel sebagai penyedia bahan baku hulu.
“Kolaborasi ini mencerminkan kekuatan ekosistem industri baja dalam negeri dalam merespons permintaan global,” kata Setia dalam rilis yang disiarkan Kamis (25/9/2025).
Baca Juga: Strategi Krakatau Steel (KRAS) Perkuat Pasar Dalam Negeri dan Diversifikasi Ekspor
Berdasarkan data World Steel Association, pada tahun 2024 Indonesia menempati posisi ke-14 dalam produksi crude steel dunia dengan capaian 17 juta ton. Meningkat 98,5% jika dibandingkan dengan tahun 2019, yang kala itu yang hanya berproduksi sebanyak 8,5 juta ton.
“Saat ini, kapasitas terpasang crude steel nasional mencapai 21 juta ton dan ditargetkan meningkat menjadi 27 juta ton pada 2029. Ini menunjukkan optimisme dan langkah ekspansif Indonesia dalam memperkuat daya saing di tingkat global,” ungkap Setia.
Setia menekankan pentingnya keberlanjutan dan inovasi bagi industri baja nasional. Sebab, industri besi dan baja memiliki peran krusial dalam memperkuat perekonomian nasional melalui penciptaan nilai tambah dan ekosistem hulu-hilir yang terintegrasi.
Sementara itu, Direktur Utama PT KBI Arief Purnomo mengatakan bahwa keberhasilan ekspor ini merupakan hasil komitmen perusahaan dalam menjaga mutu produk dan layanan. Menurut Arief, pasar ekspor ke depannya akan menjadi salah satu kekuatan penjualan bagi perusahaan.
Saat ini, PT KBI sedang gencar bekerja sama dengan para mitra untuk mengakses pasa ekspor untuk produk CRC di berbagai belahan dunia. "Kegiatan ekspor ini merupakan hasil kolaborasi Krakatau Baja Industri, Krakatau Posco sebagai penyedia bahan baku, dan Posco Internasional yang melakukan penguatan distribusi pasar internasional,” terang Arief.
Selanjutnya: Ekonomi Maluku Utara Tumbuh 32,09%, Ditopang Kinerja Industri Nikel
Menarik Dibaca: Chiang Mai, Destinasi Ecotourism untuk Liburan Musim Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News